|
Sawah Kekeringan |
PORTAL BENGKULU UTARA – Minimnya kualitas pembangunan infrastruktur, hingga saat ini masih menjadi keluhan masyarakat. Seperti yang terjadi di wilayah persawahan Desa Sumber Rejo, Kecamatan Hulu Palik, Bengkulu Utara (BU). Para petani mengeluh, lantaran banyak kerusakan pada bangunan irigasi, yang berdampak air tidak bisa maksimal mengaliri sawah. Akibat kondisi tersebut, sedikitnya ada 30 hektar sawah milik petani, kekeringan dan terancam gagal panen.
Disampaikan, Agustoni, (50) selaku ketua kelompok tani (Poktan) desa setempat menuturkan, bahwa kondisi tersebut sudah terjadi sejak beberapa bulan belakangan. Kini banyak petani, yang berupaya untuk bagaimana caranya agar sawahnya bisa kembali dialiri air. Pasalnya, umur tanaman padi hingga saat ini baru mencapai 2 Minggu, yang memang sangat membutuhkan asupan air cukup banyak.
” Sejauh ini warga sudah gotong royong memperbaiki irigasi, maklumlah namanya swadaya pasti tidak sebagus bangunan pemerintah,” tutur Agustoni, saat berada di lokasi Minggu, (22/1).
Ia menjelaskan, puluhan hektar sawah tersebut sebagian sudah ada yang mengalami kekeringan, hal itu terlihat bahwa tanah sudah mulai terbelah. Sedangkan sebagian masih digenangi air, hanya saja dalam beberapa hari ke depan diperkirakan akan segera mengering. Saat ini, warga hanya mengharapkan air hujan agar lahan persawahannya dapat bertahan hidup.
” Sudah berapa hari ini tidak ada hujan, alhasil semua areal sawah disini kekeringan,” imbuhnya.
Agustoni, juga menceritakan kondisi bangunan irigasi yang kerap mengalami kerusakan. Dimana, sepanjang aliran irigasi dari bendungan hingga sawah warga banyak lantai dan dinding irigasi jebol sehingga air terbuang sia-sia. Untuk itu, para petani berharap agar pemerintah dapat melihat kondisi ini, dan segera memperbaiki irigasi dengan kualitas bangunan yang baik.
” Saya jamin, kalau kualitas bangunanya bagus, minim sekali kerusakannya. Sehingga, petani dapat memanfaatkan air secara maksimal,” harapnya.(Firdaus)