Dua Bulan Kapal Tidak Masuk Enggano, Gas Elpiji Kosong, Listrik Padam BBM Habis

PEWARTA: SULISWAN BENGKULU UTARA 

Foto: Pantai Koomang Enggano 
PORTAL – Ironis memang, lantaran kapal perintis Sabuk Nusantara yang melayani pelayaran dari Kota Bengkulu ke Pulau Enggano dan sebaliknya tidak merapat selama 2 bulan, segala kebutuhan vital di pulau terluar tersebut seperti BBM, Elpiji sudah ludes. Akibatnya, pembangkit listrik didaerah itupun harus berhenti beroperasi.

“Lengkap sudah penderitaan kami, Elpiji sudah dua mingu tidak ada, BBM sudah 1 minggu tidak ada yang jual, dan pihak PLN mengatakan mulai sabtu tanggal 29 April besok terpaksa melakukan pemadaman karena BBM pembangkit juga sudah habis,” keluh Kades Apino atau Apoho sekaligus selaku Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa Kecamatan Enggano, Reddy Heloman SSos. Jumat (28/04).

Selain itu kata Reddy, Informasi yang ia peroleh, Kapal ferry tidak mau mengangkut BBM ke Pulau Enggano lantaran subsidi angkutan BBM belum dibayarkan oleh Pemkab Bengkulu Utara.

Soal kosongnya BBM untuk Pembangkit Listrik di Enggano, Manager PT PLN (Persero) WS2JB Area Bengkulu Rayon Arga Makmur, Andriyani SE menjelaskan, pihaknya tidak dapat berbuat banyak, sekalipun PLN memiliki tangki tersendiri untuk persediaan dan mobil tangki angkutan BBM, tetap saja tidak dapat mnyelesaikan persoalan lantaran sarana transportasi laut sudah 2 bulan tidak masuk ke Enggano.
“Sekalipun demikian kami dari pihak PLN akan mencoba solusi lain, mudah-mudahan ada jalan keluarnya. Untuk malam ini kami tetap upayakan listrik di Enggano tetap menyala,” kata Andriyani Jumat.
Sementara, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkulu Utara, Ir Siti Qori’ah Rosydiana MM, sangat menyayangkan dengan tidak beroperasinya kapal perintis yang melayani rute Kota Bengkul-Pulau Enggano. Sebab, pihaknya sudah mempersiapkan Elpiji dalam jumlah yang cukup untuk dikirim ke Kecamatan Enggano.
“Lantaran tidak ada angkutan kapal ke Enggano, semuanya tidak bisa kita angkut kesana (Enggano-red). Besok Sabtu kami akan mengadakan rapat dengan Pemkab BU untuk mencari solusi. Kasian warga disana,” kata Siti.
Sayangnya Kepala Dinas Perhubungan Bengkulu Utara, Eka Hendriyadi SH MH yang saat itu mengaku tengah berada di Jakarta mengikuti pendidikan, tidak dapat memberikan solusi, menurut Dia, itu urusan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP).

“Saya sekarang sedang pendidikan di Jakarta, soal tidak masuknya kapal perintis ke anggota sebaiknya tanyakan ke pihak ASDP, apa penyebanya,” singkat Eka.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *