Polisi Buru Otak Penipuan Berkedok Institusi Penegak Hukum

Kasat Reskrim: Kita akan gali hingga ke akar-akarnya 
PEWARTA: FIRDAUS  
PORTAL BENGKULU UTARA – Pengembangan terhadap kasus penipuan membawa nama Institusi Polda Bengkulu yang dilakukan oleh dua orang wanita asal kota Bengkulu dan telah diringkus Sabtu kemarin, pihak Kepolisian tengah melacak pelaku utama yang diduga sebagai otak dari komplotan berkedok minta sumbangan ini.
Setelah diringkus oleh aparat Satreskrim polres BU, Sabtu (25/03) dan dari hasil pemeriksaan keduanya, pihak kepolisian hanya menahan tersangka El, sementara rekannya Su hanya dikenakan wajib lapor lantaran dari pemeriksan sementara yang bersangkutan, Su tidak terlibat dan tidak tahu menahu perbuatan yang dilakukan oleh rekannya.
Hal itu disampaikan oleh Kapolres BU AKBP Andhika Vishnu, S.Ik melalui Kasat Reskrim AKP. Jufri, S.Ik kepada awak media, Minggu (26/3), 
” Satu oprang pelaku kita tahan, dan satu lainnya sementara hanya kita kenakan wajib lappor, karena dari keterangannya, dia benar-benar tidak tahu menahu dengan yang dilakukan oleh temannya ini, dan katanya ia hanya sebagai kurir,
Pihak kepolisian polres Bengkulu Utara menduga, komplotan yang cukup teroganisir ini dalam melakukan perbuatan secara terencana dan sistematis melibatkan beberapa orang pelaku, oleh sebab itu saat ini pihaknya tengah memburu pelaku utama atau otak dari sindikat yang berkedok sebagai panitia kegiatan itu.
Selain di Bengkulu Utara, penipuan yang dilakukan oleh komplotan ini, kata Kasat, pernah dialami juga oleh sejumlah pejabat di kabupaten Bengkulu Selatan, dengan modus nyaris serupa, pihak penipu ini menawarkan pemasangan banner sosialisasi dan reklame.  
” Kami masih memburu pelaku utamanya atau otak dari penipuan ini, diduga dalam melakukan aksinya wanita ini tidak sendiri ada pengendali di belakangnya. Kita akan gali hingga ke akar-akarnya,” jelasnya.
Sementara ini, memang upaya melacak pelaku utamanya baru sampai di Kota Bengkulu, berdasarkan keterangan pelaku yang tertangkap, orang yang memerintahkan dirinya berada di Pekan Baru, Riau. 
” Kami masih menyelidiki komplotan penipu dengan modus seperti ini. Selain mendatangi korban dengan membawa profosal, mereka juga kerap menghubungi korban via Handphone mengaku sebagai utusam salah seorang perwira Polri,” imbuh Kasat.
Kepada para pejabat baik di pemerintahan atau perusahaan, lembaga swasta dan segenap masyarakat, Kasat menghimbau yang pernah merasa menyetorkan uang kepada pelaku, agar melaporkan ke pihak kepolisian.
“Dan untuk selanjutnya dengan adanya kejadian ini, kita jangan langsung sertamerta percaya terhadap pihak-pihak yang mengaku-ngaku atau membawa nama institusi penegak hukum. Kordinasikan atau cari keterangan terlebih dahulu tentang kebenarannya,” demikian Kasat.
Editor: Junaidi
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *