Harga LPG 3Kg Di Kepahiang Diatas HET

PEWARTA: M FAUZI KEPAHIANG 


27 April 2017



PORTAL – Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji bersubsidi 3 Kg yang ditetapkan pemerintah seharga Rp 15.100/tabung, selama ini di Kabupaten Kepahiang hanya sebatas cerita. Untuk memperoleh gas bersubsidi tersebut masyarakat penggunanya harus menebusnya dengan harga jauh lebih tinggi. Dipangkalan saja, harga dipatok Rp 16 Ribu pertabung.

Selain itu, dari 2 Agen pangkalan yang ada di Kabupaten Kepahiang hanya CV Mitra Kerotama Abadi (MKA) yang telah melaporkan ke pihak Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM setempat, sementara CV Meriyani Batuah Sejahtera belum melapor.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kepahiang, Husni Tamrin, melalui Kabid Perdagangan Joni Mustofa, mengatakan, seluruh pangkalan gas elpiji yang dilaporkan oleh CV MKA di Kepahiang terdapat 58 pangkalan.

“Berdasarkan data yang kita terima dari CV Mitra Kerotama Abadi selaku agen yang menyuplai gas elpiji ke pangkalan, di delapan kecamatan yang ada di kabupaten kepahiang, saat ini terdapat 58 pangkalan,” jelas Joni Mustofa di ruang kerjanya.

Dirinci oleh dia, antara lain, Kecamatan Kepahiang 28 pangkalan, Kabawetan 3  pangkalan, Ujan mas 8 pangkalan, Seberang musi 2 pangkalan, Merigi 7 pangkalan, Tebat Karai 4 pangkalan, Bermani Ilir  5 pangkalan, dan Kecamatan Muara Kemumu 2 pangkalan.

“Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh  CV MKA berdasar kan laporan yang diberikan pada kita untuk harga jual dari agen ke pangakalan jenis gas elpiji 3kg yaitu sebesar Rp 16.000 pertabung .” kata Joni.

Joni mengaku, soal penetapan harga tersebut bukan merupakan kewenangan pihaknya, Dinas Perdagangan hanya mengawasi dan memberikan rekomendasi kepada pangkalan.

“Untuk harga diluar kewenangan kita dari dinas, fungsi kita hanya melakukan pengawasan dan memberikan merekomendasi kalau ada pangakalan yang mau membuka usaha penjualan gas elpiji di kabupaten kepahiang,” kata Dia.

Untuk pengawasan saja, kata Joni, anggaran yang tersedia hanya cukup untuk 2 kali  kegiatan setahun sedangkan untuk sidak bahan pokok ke pasar-pasar juga hanya 2 kali dalam setahun.
“Kita pernah mengajukan penambahan anggaran tapi sayang nya belum diakomodir oleh pihak DPRD,” pungkasnya.


Editor: UJ
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *