SABTU 21 APRIL 2019
PORTAL LEBONG – Hingga larut malam pencarian korban hanyut di sungai Ketahun, Desa Talang Bunut, Kecamatan Amen Kabupaten Lebong, belum membuahkan hasil. Korban Gatra berusia 6 tahun warga Ipuh, Kabupaten Mukomuko yang tengah berlibur di rumah neneknya di Lebong, dikabarkan hanyut terseret arus sungai sejak pagi Jumat sekira pukul 10.30 WIB ketika bermain di pinggir sungai bersama kakaknya.
Diceritakan kakaknya Tasya (8), waktu itu dia mandi bersama adeknya Gatra, sambil bermain dan bercanda di tepi sungai. Menyadari mereka tidak pandai berenang, Tasya mengigatkan adeknya jangan ketengah nanti hanyut. “Jangan ketengah dek nanti kita hanyut,” ucap tasya kepada adeknya ketika itu.
Tasya mengaku mereka hanya bermain di bagian dangkal dari sungai tersebut. Namun, disaat Tasya merebahkan badannya dan menjulurkan kaki, Gatra naik ke atas badan Tasya, lantas kemudian mencoba berenang sendiri, ketika itulah arus air menyeretnya. Lantaran khawatir adeknya hanyut, Tasya berusaha menangkap tangan adeknya, upaya Tasya gagal, bahkan ia pun sempat ikut terseret arus.
Beruntungnya, berkat bantuan warga saat itu Tasya berhasil diselamatkan. Namun adeknya Gatra, hingga berita ini ditayangkan belum berhasil ditemukan.
“Tasya sudah bilang, Dek jangan ketengah nanti kita hanyut,” cerita Tasya sembari nangis terisak-isak. Setelah mendengar cerita Tasya bahwa adeknya Gatra hanyut, Ibu korban langsung terjatuh tak sadarkan diri.
Segenap tim pencari korban dari TNI, Polri, BPBD dan PMI sejak pagi Sabtu kembali bergerak melakukan pencarian pada hari kedua.
Kepala Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD), Fakhrurrozi, S.Sos., M.Si. menegaskan, pencarian akan terus dilakukan hingga ketemu, dan ia pun sudah meminta bantuan kepada tim Basarnas untuk melakukan pencarian.
“Pencarian akan terus dilakukan, kami dari BPBD bersama warga dibantu anggota Polri, TNI dan PMI sudah melakukan penyelaman dan penyisiran di sepanjang alur sungai tapi belum juga membuahkan hasil, dan saya sudah meminta bantuan kepada tim Basarnas untuk turun, mengingat kondisi air yang sangat keruh dan kita keterbatasan alat, kalau mereka kan (Basarnas,red) punya alat deteksi dan saat ini mereka masih dalam perjalanan mungkin sebentar lagi sampai,”ungkap Rozi.
Sementara Kepala bidang Pencegahan Penanganan Kekerasan (PPK) terhadap perempuan dan anak DP3AKB Lebong, Jusmani, SKM.,MM. menyampaikan ikut merasa prihatin dan merasa kehilangan dengan kejadian yang menimpa buah hati pasangan Medi dan Reli itu.
Dirinya pun sudah mendatangi berupaya menenangkan dan menguatkan Tasya agar tidak larut dengan musibah yang menimpanya. Kondisi Tasya saat ini, kata dia, dalam keadaan syok dan trauma setelah kejadian yang ia alami di sungai, dan dipastikan oleh Jusmani pihaknya selalu memantau kondisi mental Tasya.
“Kita akan memantau terus kondisi mental Tasya, dan akan berupaya menenangkannya kita takut mentalnya down dengan kejadian ini,”ujarnya.