PORTAL BENGKULU – Pada Sabtu (11/1) pagi, sekitar pukul 06.41 WIB, sebuah ledakan bom terjadi di depan pintu rumah Kepala Desa Padang Serunaian, Kecamatan Semidang Alas, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Bom meledak di rumah Halidin dan melukai Halidin (60) yang merupakan orang tua dari Kepala Desa Serunaian, Satria Utama (31).
Kronologis kejadiannya, bermula saat korban Halidin membuka pintu dan melihat ada tas didepannya. Tas tersebut kemudian dibuka dan langsung meledak. Ledakan mengenai kedua kaki Halidin yang menyebabkan sejumlah luka.
Kapolda Bengkulu Irjen Pol Supratman seperti dilansir dari bengkulutoday.com ketika mendengar kabar ledakan bom langsung turun ke lokasi. Dijelaskan Supratman, melihat dari jenis ledakan bom terserbut berdaya ledak rendah atau low explosive.
“Kalau saya lihat di TKP ini memang ada ledakan, ledakan low explosive. Mengapa saya sebut begitu? pertama dari korban, korban memang satu orang, dari segi fisik hanya kaki terkena serpihan, dan sudah kita bawa ke RS Bhayangkara” jelas Supratman.
Lebih lanjut, bom berdaya ledak rendah juga terlihat dari barang barang disekitar bom diletakkan, yang tidak rusak meski telah terjadi ledakan.
“Tidak ada barang barang yang rusak, dari barang barang sekitar seperti pot bunga tidak rusak. Sekarang tim labfor sedang melakukan pemeriksaan TKP,” jelas Supratman.
Adapun saat ini korban Halidin, sudah dibawa ke RS Bhayangkara di jalan Jitra Bengkulu, untuk mendapat penanganan medis.
Ditambahkan Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, pihaknya menegaskan bahwa ledakan bom tersebut bukan terkait dengan jaringan teroris.
“Ini bukan ulah teroris, ini lebih cenderung pada persoalan pribadi,” terang Sudarno.
Saat ini, tim Gegana Brimob Polda Bengkulu bersama Polres Seluma sedang melakukan identifikasi di tempat kejadian perkara.
Mantan Kades Diperiksa Polisi
Polisi memeriksa mantan Kades Padang Serunaian, Ismail Fahmi, sebagai saksi kasus bom meledak di depan pintu rumah Kades Padang Serunaian, Satria Utama yang memakan korban ayah kandungnya, Halidin. Pemeriksaan dilakukan di Polsek Semidang Alas. Ismail Fahmi diketahui merupakan calon kades pada pilkades 2019 lalu di desa tersebut. Kemudian, pada pilkades 2019 lalu, dia mencalon dan kalah oleh Satria Utama.
Dari informasi yang diperoleh media ini, sebelum kejadian bom meledak pada pagi harinya, pada pukul 00.30 WIB, salah seorang warga bernama Erlin yang merupakan tetangga korban, mengaku mendengar suara anjing menggonggong. Selanjutnya, Erlin keluar rumah untuk melihat situasinya, namun tidak mendapati ada orang disekitar.
Nah kemudian, pada pagi harinya, korban Halidin membuka pintu rumah anaknya dan menemukan ada tas di depan pintu. Begitu tas dibuka, meledaklah bom yang melukai kedua kaki Halidin. Halidin kemudian dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara di Kota Bengkulu.
Sumber media ini menyebut, sebelumnya pada Bulan November 2019 lalu, terjadi keributan antara korban Halidin dengan Ismail Fahmi, terkait masalah pilkades.
Untuk diketahui, dalam pilkades itu hanya ada dua calon, yakni Satria Utama yang merupakan anak Halidin, serta Ismail Fahmi. Namun pilkades berhasil dimenangkan oleh Satria Utama.
Untuk diketahui, bom rakitan meledak pada Sabtu (11/1/2020) pagi sekira pukul 06.40 WIB. Bom berkekuatan ledak rendah itu meledak tepat di depan pintu Satria Utama, Kades Padang Serunaian. Bom tersebut terbungkus dalam tas dan diletak di depan pintu. Oleh Halidin yang merupakan orang tua Satria Utama, tas dibuka dan meledaklah bom hingga melukai kedua kaki Halidin.
Usai ledakan petugas dari Gegana Brimob dan Polres Seluma memasang garis polisi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Kapolda Bengkulu Irjen Pol Supratman juga turun langsung ke lokasi bom meledak untuk melihat langsung situasinya.
Kapolda juga mengatakan bom tersebut merupakan bom rakitan yang berdaya ledak rendah alias low explosive. Hal itu dilihat dari daya ledakan yang tidak berdampak pada sekitar lokasi ledakan.
“Kalau saya lihat di TKP ini memang ada ledakan, ledakan low explosive. Mengapa saya sebut begitu? pertama dari korban, korban memang satu orang, dari segi fisik hanya kaki terkena serpihan, dan sudah kita bawa ke RS Bhayangkara,” kata Kapolda Supratman.
Dijelaskannya lagi, bom berdaya ledak rendah juga terlihat dari barang barang disekitar bom diletakkan yang tidak rusak meski telah terjadi ledakan.
“Tidak ada barang barang yang rusak, dari barang barang sekitar seperti pot bunga tidak rusak. Sekarang tim labfor sedang melakukan pemeriksaan TKP,”jelasnya.(BT)