lebong  

Bendungan dan Irigasi Rusak, Fahrurrozi Sebut Laporan Data Bidang SDA Dinas PUPR-Hub Abal-abal

PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Walau semestinya hari Sabtu 24 April 2021 adalah hari libur kerja di jajaran Pemerintah Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Akan tetapi hal itu tidak menjadi kendala bagi seorang Wakil Bupati Lebong, Fahrurrozi untuk tetap bekerja dan memberikan perhatian kepada warganya terkhusus warga yang terdampak oleh musibah banjir bandang yang terjadi pada Rabu malam 21 April 2021 lalu.

Fahrurrozi dengan hanya didampingi ajudannya kembali lakukan peninjauan lahan persawahan warga terdampak banjir yang melanda beberapa desa di wilayah Kecamatan Lebong Selatan. Setelah sebelumnya pada Jumat bersama dengan Bupati Lebong Kopli Ansori dan jajaran pejabat pemerintah meninjau dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir yang berlokasi di Teluk Nusai Desa Kutai Donok.

Fahrurrozi turun ke lokasi dan melihat langsung persawahan warga Desa Sukasari, Kecamatan Lebong Selatan yang berlokasi di Teluk Buluak. Dimana terdapat beberapa bidang sawah dan pondok warga tertimbun material batu dan pasir sehingga roboh yang mengakibatkan gagal panen.

Adalah Sahrul Ahadi, penduduk asli Desa Sukasari yang berdomisili di Kelurahan Tes menyampaikan kronologis peristiwa banjir bandang yang menghancurkan bangunan pondok di lahan sawahnya yang berlokasi di Teluk Buluak.

“Sore itu kami baru saja mengajak warga lainnya melakukan penyabitan padi di sawah kami. Sementara warga lainnya membantu mengangkut padi hasil penyabitan. Istri saya yang masih di pondok tiba tiba keluar dan mengatakan bahwa diding pondok yang dibuat dari semen dengan kerangka bidai jebol dihantam material bebatuan dan pasir dari arah atas belakang pondok. Dalam situasi hujan lebat dan banjir kami berusaha menyelamatkan diri dengan segera pulang meninggalkan lokasi persawahan menuju arah desa. Dan kebetulan semua hasil panen sudah terangkut sehingga kami tidak mengalami kerugian dalam hal hasil panen di sawah ini, “ ujar Sahrul Ahadi.

”Air datang bukan hanya dari arah belakang pondok akan tetapi dari arah bendungan Teluk Buluak dan luapan irigasi yang sudah rusak sebelumnya. Padahal bendungan dan irigasi ini kurang lebih baru satu tahun lalu dibangun, bahkan pada bagian tengah irigasi tersebut justru belum disemen. Sementara bagian pangkal dan ujungnya sudah disemen,” imbuh Sahrul Ahadi dan diperkuat oleh Sari’i yang sejak dari kecil sudah bercocok tanam di daerah Teluk Buluak ini.

Sementara wakil Bupati Lebong setelah berbincang dengan beberapa warga pemilik dan pengelola lahan persawahan di sekitar bendungan dan irigasi Teluk Buluak serta melihat secara langsung kondisi warga dan keadaan bendungan Teluk Buluak berikut irigasinya. Tidak dapat menyembunyikan rasa kekecewaannya demi melihat fakta yang ada.

“Ini dampak dari lelucon masa lalu, bendungan dan irigasi yang baru seusia pohon jagung hancur berantakan sehingga tidak menimbulkan manfaat yang maksimal bagi warga, Saya yakin bendungan dan irigasi ini dibangun dengan uang rakyat yang tujuan semulanya adalah untuk mensejahterakan rakyat. Tapi jika hancur berantakan seperti begini, rakyat cuma bisa mengelus dada ,” kata Fahrurrozi yang juga adalah putra kelahiran Desa Kutai Donok dan Sukasari ini.

”Saat dilaksanakannya pembahasan Renja dan Renstra khususnya Bidang Sumber Daya Air (SDA) pada Dinas PUPR-Hub beberapa hari lalu, saya ingat bahwa pejabat yang bersangkutan menyebutkan tidak diperlukan lagi pembangunan irigasi. Sementara jika dilihat dari kondisi dan potensi Air Tiket masih sangat diperlukan bendungan atau irigasi untuk warga yang berada pada wilayah Air Tiket kiri. Apalagi terlihat dan jelas sekali di beberapa titik badan irigasi Air Tiket kanan dalam kondisi rusak berat,” tambahnya.

“Coba lihat itu,” lanjut Fahrurrozi seraya menunjuk diding saluran irigasi Air Tiket kanan yang sudah ambrol sehingga air tidak mengalir sebagaimana mestinya justru masuk ke aliran sungai.

Saat dalam perjalanan pulang dan menjelang tiba di dekat rumah warga yang berada disekitar lokasi jembatan Air Tiket. Fahrurrozi dengan nada geram menyebutkan bahwa data yang dipresentasikan saat pembahasan Renja/Renstra pada Bidang SDA PUPR-Hub adalah data abal-abal.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *