Berawal Saling Ejek, 6 Pemuda Dua Desa Terlibat Tawuran

Puluhan Personil Kepolisian Disiagakan 6 orang pemuda diamankan 
PEWARTA: FIRDAUS 
PORTA BENGKULU UTARA –  Hanya disebabkan perkara sepele, dua pemuda saling ejek saat sama-sama nonton pertandingan sepak bola persahabatan antar desa. Dua pemuda tanggung, asal desa Kalbang Kecamatan Lais dan desa Tanjung Karet Kecamatan Air Besi ini, menjadi pemicu terjadinya tawuran antar pemuda kedua desa tersebut.
Salah satu korban berinisial El mengalami luka-luka ringan, dan 5 pelaku lainnya yakni Al, fe, us, Ir dan Da diamankan di Mapolres BU. Tawuran terjadi di simpang 3 desa Gunung Sari Kecamatan Lais Rabu sore (5/4) sekitar pukul 18.30 WIB, dan telah dilaksanakan mediasi perdamaian pada Kamis dini hari (6/4) sekitar pukul 02.00 WIB, di Polres Bengkulu Utara.
Kapolres BU AKBP Andhika Vishnu, S.Ik melalui Kasat Reskrim AKP Jufri, S.Ik membenarkan kejadian ini, Dia mengatakan begitu mendapatkan informasi, pihjaknya langsung menerjunkan ratusan personil untuk menggamankan dua desa yang berseteru.
“Begitu mendapat informasi terjadinya tawuran, kami langsung menerjunkan ratusan personil untuk mengamankan dua desa yang berseteru. Hal ini kami lakukan segera lantaran tidak ingin kecolongan lagi seperti pengalaman tawuran antar desa yang terjadi di Kabupaten BU sebelum ini,” ungkap Kasat.
Kasat menjelaskan, tawuran antar pemuda ini dipicu masalah sepele. Dimana, hasil pertandingan sepak bola persahabatan dijadikan bahan ejekan antar desa. Sehingga membuat, para pemuda kedua desa saling berselisih faham dan terjadilah tawuran yang melibatkan 6 orang pelaku. 
Awalnya mediasi telah dilakukan antar desa, namun tidak menemukan titik temu. Sehingga, memuat pihaknya mengambil alih mediasi yang menghadirkan kades kedua desa, dan dua Camat serta para pelaku. Alhasil, perdamaian pun disepakati, dimana keenam pelaku yang termasuk korban mendapatkan hukuman merayap dan jalan jongkok di depan Mapolres BU. 
Hal ini dilakukan kata Kasat, atas permintaan orang tua dari para pelaku, kemudian para pemuda tersebut tidak dilakukan penahanan, hanya dibuatkan surat perjanjian agar perkelahian ini tidak terulang kembali dikemudian hari.
” Kita tidak melakukan penahanan terhadap keenam pemuda yang terlibat tawuran, mengingat keenamnya sepakat untuk berdamai dan tidak mengulangi lagi perbuatannya, jika ini terjadi akan diberikan sanksi tegas penahanan, kedepan kita akan mengkaji ulang setiap perizinan penyelenggaraan pertandingan sepak bola antar desa, untuk menghindari terjadinya perkelahian dan berakhir dengan timbulya perbuatan anarkis,” tutup Kasat.
Editor:Junaidi
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *