PEWARTA : FIRDAUS
|
FOTO ILUSTRASI PORTAL BENGKULU |
PORTAL BENGKULU UTARA – Pajak penerangan jalan umum (PPJU) yang dipungut oleh pemerintah daerah kabupaten Bengkulu Utara sebesar 10 persen dari total rekening listrik tertagih setiap bulannya, akan menjadi sangat besar bahkan mencapai milyaran rupiah dalam setahun.
Namun dengan pemasukan sebesar itu, pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan penerangan jalan dan sebagai penerangan ruas jalan di dalam kota Arga Makmur, terkesan terabaikan lantaran lebih banyak yang padam dibandingkan dengan yang masih menyala.
Penarikan PPJU ini sudah berlangsung bertahun-tahun, secara otomatis setiap rekening tertagih oleh PLN, maka 10 persennya menjadi hak pemerintah daerah sementara selama itu pula penerangan jalan tidak terpelihara sebagaimana diharapkan oleh masyarakat.
Pasca ditariknya Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) ke provinsi Bengkulu, tetap tidak merubah kondisi. Pemandangan gelap gulita sudah menjadi lumrah bagi masyarakat setempat dikala malam hari, mereka tanpa menghiraukan lagi mengapa kegelapan itu terjadi sementara, sadar atau tidak, setiap bulan masyarakat membayar PPJU yang menyatu dengan tagihan rekening listriknya.
Soal pemeliharaan lampu jalan, Kepala Dinas Perhubungan BU Eka Hendriyadi, mengakui jika pihaknya belum bisa mengambil langkah pembenahan secara cepat, lantaran masih akan melakukan survei terlebih dahulu,
“Iya benar, kegiatan Pemeliharaan Lampu Jalan Umum (PLJU) saat ini menjadi tanggung jawab kami, untuk merehabilitasi atau memperbaiki, kami masih perlu melakukan survei,” papar Eka, saat dijumpai portalbengku.com di kantor BPKAD BU, Selas (14/03).
Eka menjelaskan, pihaknya saat ini tengah melakukan pengecekan keseluruh titik lampu jalan. Dilakukannya hal itu, karena selain wewenang kegiatan itu baru dipegang oleh SKPDnya, juga banyaknya lampu jalan yang rusak. Untuk itu, pengerjaannya membutuhkan waktu.
” Banyaknya lampu jalan yang rusak menjadi kendala kita untuk dapat bergerak cepat menerangi jalan-jalan, untuk itu semua kerusakan ini akan kita perbaiki terlebih dahulu, dengan anggaran yang hanya dialokasikan sebesar Rp. 300 Juta. Belum diketahui anggaran tersebut cukup atau tidak untuk memperbaiki seluruh kerusakan lampu yang ada,” demikian Eka Hendriyadi.
Post Views: 88