Sindiran ini dimaknai oleh warga sebagai simbol bahwa lahan perkebunan tidak ada bedanya dengan permukaan jalan tersebut, bahkan lebih parah karena terdapat lobang-lobang berukuran besar layaknya seperti kubangan korbau sudah tentu sangat membahayakan pengendara.
Tokoh pemuda setempat, Siswandi mengemukakan kekecewaannya terhadap pemerataan pembangunan di daerah ini. Kata dia, ada ruas jalan yang sudah berkali-kali diperbaiki sedangkan jalan tersebut dalam beberapa tahun ini belum mendapat sentuhan sama sekali.
“ Bertahun-tahun kita menanti perbaikan jalan ini, dan sampai sekarangpun tak kujung terealisasi. Itu makanya kita sengaja menanam pohon sawit dijalan ini. Supaya pemerintah terbuka pintu hatinya,” ungkap Siswandi, Sabtu.
Dimusim penghujan seperti saat sekarang ini, imbuh dia, tergenang air seperti kolam pada lubang-lubang besar dijalur jalan itu. Bahkan sudah banyak warga yang terjatuh dan terluka, akibat sepeda motor yang dikendarainya terjatuh ketika melintasi jalan tersebut.
” Kami harap pemerintah baik kabupaten terutama provisi bengkulu, jangan hanya mengetahui kondisi daerah ini berdasarkan laporan tertulis saja, cobalah turun kebawah melihat keadaan dan kesulitan yang dialami warga,” harap dia.
Editor : Uj