Profesionalitas itu kata Armansyah baik dari sisi teknis pengerjaannya, maupun spesikasi material yang digunakan.
Dewan yang diusung partai Gerindra itu, berharap kepada pihak rekanan PT PJK dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, bekerja sesuai dengan RAB dan aturan dan ketentuan yang telah disepakati, yakni antara pihak PT PJK dengan pihak DPUPR propinsi Bengkulu.
Kepada PUPR provinsi, ia minta agar selalu memonitoring terhadap pekerjaan tersebut. Agar pihak rekanan tidak bekerja asal-asalan. Dia juga menyebutkan sistem kerja pihak rekanan tersebut sangat disayangkan, padahal kata dia, pengejaan jalan tersebut berkat arahan dari pihak Gerindra DPRD provinsi.
“ Saya menghimbau kepada pihak perusahaan yang mengejakan jalan Teras Terunjam- Pondok Kopi itu, berkerja sesuai dengan ketuan yang ada. Baik tatacara dan spesipikasinya, harus sesuai denga RAB yang ditentukan. Soalnya kita menginginkan jalan itu, mutu serta ketahanannya bertahan lama. Soalnya lagi, jarang – jarang jalan itu mendapat perhatian dari pihak provinsi “ kata Armansyah, Senin.
Semetara itu, Darman, waga Kecamatan Teras Teras Terunjam mengkui dirinya tak mengerti tentang teknik dan spesifikasi pengerjaan jalan, tetapi kalau dilihat kasat mata tata dilapangan, orang awam saja dapat menilai bahwa pengerjaan jalan itu terkesan asal jadi.
” Kemungkinan tidak mengacu kepada ketetuan standarisasi yang ada,” sebut Darman.
Menurut Darman, pengamparan hotmix pada jalan alternatif Penarik – Teras Terunjam – Lubuk Pinang itu, ukuran materialnya nampak kekasaran, dan terlalu kentara sambungannya atau tidak rapi.
” Berbeda satu sama lainnya, boleh dikatakan tidak mulus antara sambungannya. Lagi pula, dilewati menggunakan kendaraan bermotor, agak terasa benar gajlukannya, ungap Darman,” tutur dia.
Editor : Uj