PEWARTA : YADI
PORTAL MUKOMUKO – Masih minimnya serapan dan realisasi APBD 2025 mendapatkan tanggapan dari DPRD Mukomuko. Pemkab Mukomuko dinilai kurang serius membelanjakan anggaran yang telah dianggarakan.
”Sekarang ini sudah masuk pertengahan Oktober, serapan APBD masih tergolong rendah. Apa kurang serius, atau tak bisa belanja,’’ kata Armansyah. Jauh-jauhi hari kami dewan sudah ingatkan eksekutif, tolong realisasi belanja anggaran kegiatan diperhatikan betul. Sangat kami khawatir, dana yang ada tahun ini akan menumbuhkan Silpa yang cukup besar karena tak dibelanjakan,’’ ujar Armansyah, Ketua Komisi I DPRD Mukomuko.
Realisasi belanja terendah pada kegiatan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) dan belanja modal. Dikatakan Armansyah, dalam pemerintahan ini, dampak pembangunan yang dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat adalah dari dua kegiatan tersebut, PBJ dan belanja modal.
”Hampir semua OPD yang ada kegiatan PBJ-nya boleh dikatakan lapor merah. Serapan anggaran pada sektor ini masih sangat rendah, dan yang mendorong laporan Tepra di masing-masing OPD adalah realisasi belanja pegawai. Pemerintah daerah diharapkan dapat merealisasikan kegiatan pembangunan yang bersifat fisik dengan cepat dan tepat. Ini menyangkut dengan asas manfaat dari tujuan pembangunan. Sampai sekarang banyak masyarakat yang bertanya-tanya, kapan jalan dan irigasi kami dibangun. Kapan gedung sekolah kami dimulai pekerjaannya. Mereka pada umumnya berharap segera terealisasi, agar nikmat dan asas pembangunan itu lebih cepat dirasakan. Dengan posisi sekarang, jujur kami anggota dewan jatuh kesal,’’ pungkas Armansyah.