PEWARTA : FERDI
SENIN 3 SEPTEMBER 2018
PORTAL BENGKULU TENGAH – Penerapan absensi dengan menggunakan sistem mesin finger print atau sidik jari dinilai dapat menekan angka ketidakdisiplinnya dari seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Dari hasil data absensi yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) kemarin, tingkat kehadiran ASN di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tinggi. Seperti di Dinas Perizinan tingkat kehadiran mencapai 94,44 persen, Sekretariat Daerah 80 persen, Dinas Lingkungan Hidup 89,65 persen, Satpol PP 100 persen, Dinas Pemadam Kebakaran 88,46 persen, Dinas Kesehatan 98,52 persen, Disperindag 83,87 persen.
Kepala Satpol PP Kabupaten Benteng, H Amirul, SH, MM mengatakan, sebagai bentuk perbandingan, pihaknya melakukan pengambilan absensi ASN secara manual. Dari hasil yang ada, tingkat kedisiplinan ASN lebih meningkat.
‘’Sebagai perbandingan saja. Memang jelas ada perubahan dibandingkan dengan tidak menggunakan finger print. Sekarang, ASN sudah mulai banyak yang masuk kerja. Terbukti persentasenya tinggi. Jika masih ada yang tidak masuk, itu karena izin atau dinas luar,’’ ujar Amirul.
Sejak dipasangnya mesin finger print, Wabup Benteng, Septi Peryadi, STP terus melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah OPD untuk memastikan pengaruh adanya absensi sidik jari.
‘’Saya juga terus pantau, sudah banyak ASN yang mulai datang tepat waktu termasuk pulang kerjanya. Diharapkan, perubahan seperti ini akan terus berlanjut kedepannya,’’ kata Septi.
Selain meningkatkan kedisiplinan ASN, adanya sidik jari sebagai perhitungan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN.