PEWARTA : DIA
MINGGU 4 NOVEMBER 2018
PORTAL MUKOMUKO – Masyarakat di sejumlah wilayah Kabupaten Mukomuko menyoroti dana aspirasi dewan. Pasalnya, selama ini aspirasi dewan yang digulirkan melalui pembangunan infrastruktur dinilai tidak merata. Bahkan, dana aspirasi dewan yang dilaksanakan melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Mukomuko dan pihak ketiga (kontraktor) itu disalurkan untuk pembangunannya di daerah lumbung suara tempat anggota dewan itu tinggal. Sementara, masih banyak kebutuhan pembangunan di Kabupaten Mukomuko yang lebih prioritas untuk menunjang kelancaran aktifitas masyarakat dalam mencapai kesejahteraan terutama di pelosok desa. Selain tidak merata, proyek yang bersumber dari dana aspirasi diduga banyak diambil oleh sejumlah oknum anggota dewan itu sendiri. Dan ini bukan menjadi rahasia umum.
”Kami menilai dana aspirasi dewan yang disalurkan melalui program pembangunan tidak merata. Masih banyak kebutuhan infrastruktur yang mesti dibangun di daerah untuk kelancaran aktifitas masyarakat. Jadi, dana aspirasi itu memang benar-benar dirasakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara menyeluruh. Kita teriam laporan, selain memang dana aspirasi, proyeknya juga diambil langsung oleh oknum dewan,” ungkap M Toha, Sekretaris LP-KPK Kabupaten Mukomuko.
Hal senada disampaikan David Syambahri, pemuda Kecamatan Teras Terunjam. Pihaknya meminta anggota dewan dapat menyalurkan dana aspirasi secara merata. Karena dasar dana aspirasi adalah berdasarkan pengajuan kebutuhan dari masyarakat.
”Dana aspirasi itu kan jelas asal usulnya, masyarakat yang mengajukan dan dewan yang menganggarkan. Jadi, harus disalurkan secara merata. Kita minta kedepan, pembangunan infrastruktur melalui dana aspirasi mesti sampai ke pelosok-pelosok desa. Bukan hanya di wilayah lumbung suaranya saja. Kita miris melihatnya,” kata David diamini Lukman.
Pun sama dikatakan pemuda Kecamatan Teramang Jaya, Dani. Khusus di Desa Lubuk Silandak, daerah yang berada di pelosok belum banyak tersentuh pembangunan. Termasuk, sampai saat ini kebutuhan pembangunan jembatan tak kunjung terealisasi.