PEWARTA : DIA
SELASA 7 MEI 2019
PORTAL BENGKULU TENGAH – Saprin Efendi,S.Pd, Tokoh Pemuda Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) meminta pemerintah membuka data perusahaan tambang yang ada di wilayah itu. Terlebih adanya dugaan perusahaan yang bermasalah. Hal itu menyusul ditenggarainya aktifitas tambang sebagai salah satu biang bencana banjir dan longsor yang melanda wilayah Provinsi Bengkulu, khususnya Kabupaten Benteng.
“Pemerintah harus membuka data tambang bermasalah, mulai dari perizinan, pajak dan juga reklamasinya. Jangan keuntungannya saja diambil perusahaan tambang, sedangkan giliran dampaknya masyarakat dan pemerintah yang menanggung. Terlebih biaya akibat dampak dibebankan kepada APBD maupun ABPN yang seharusnya bisa digunakan untuk pembangunan di sektor lainnya. Silahkan saja pemerintah melakukan upaya pencegahan kedepan, namun akar masalah harus diurai dulu kepada publik. Dalam hal ini adalah adanya aktifitas pertambangan di kawasan hulu,” kata Saprin kepada Media Online Portal Bengkulu.
Ditambahkan Saprin, jika pemerintah memikirkan masa depan Provinsi Bengkulu terhadap ancaman kejahatan ekologis, maka harus membuka data perusahaan tambang bermasalah, kemudian ditindak secara hukum.
“Bencana banjir dan longsor di Bengkulu harus jadi momentum perbaikan. Jika harus dikorbankan jangan rakyat, namun para kapitalis yang menyerap sumber daya alam lokal di Bengkulu. Namun tidak memikirkan masa depan daerah ini,” imbuh Saprin.
“Mereka tidak mereklamasi tambang. Ada juga yang izin bermasalah. Pemerintah tahu harusnya dibuka saja ke publik. Mana saja perusahaan tambang yang nakal,” tambahnya lagi.
Melihat dari peta lokasi ada 8 perusahaan pertambangan yang diduga memicu rusaknya Sungai Bengkulu yang mengakibatkan banjir dan longsor beberapa waktu lalu. Kawasan ini sudah kehilangan fungsi ekologis. Kawasan penyangga Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Bengkulu di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah telah habis dikapling untuk pertambangan batu bara dan perkebunan sawit yaitu PT. Agri Andalas.
8 perusahaan tambang batu bara yang terletak di hulu sungai antara lain PT. Bengkulu Bio Energi, PT. Kusuma Raya Utama, PT. Bara Mega Quantum, PT. Inti Bara Perdana, PT. Danau Mas Hitam, PT. Ratu Samban Mining, PT. Griya Pat Petulai, PT. Cipta Buana Seraya. Dengan luas total lahan 19 ribu hektare.