PEWARTA : DERY A PRAMANDA
PORTAL MUKOMUKO – Sejak beberapa waktu lalu Liga 3 Piala Gubernur Bengkulu 2019 digelar PSSI Bengkulu di Lapangan Pesantren Pancasila, Kota Bengkulu. Pada laga lanjutan yang mempertemukan PS Mukomuko melawan PS Bengkulu Raya diwarnai sejumlah kejanggalan yang mengakibatkan kubu PS Mukomuko beserta Pengurus Askab PSSI Mukomuko melayangkan protes keras.
Dimana, laga yang berakhir dengan skor 2-2 tersebut kerap diwarnai banyaknya keputusan wasit yang dinilai kontroversial. Dari hasil penilaian, banyak keputusan wasit yang dianggap merugikan PS Mukomuko. Terlebih, tidak jadinya hadiah pinalti yang diberikan untuk PS Mukomuko lantaran keputusan bebeda yang diambil wasit tengah dan asisten wasit.
Tak hanya mengenai kepemimpinan wasit saja, kulitas lapangan sekelas Liga 3 dinilai tidak memenuhi kriteria. Terlebih, Liga 3 semestinya sudah menggunakan kelas yang setara dengan standar nasional. Kubu PS Mukomuko sendiri menilai pelaksanaan Liga 3 layaknya liga antar kampung alias tarkam. Selain itu, tidak adanya kejelasan mengenai tata tertib serta pihak komite etik yang semestinya ada di lapangan menyaksikan laga. Kertas pergantian pemainpun hanya diberikan kertas biasa, sehinga persiapan terkesan tidak matang.
Jalannya pertandingan sejak menit awal dinilai sangat keras. Bahkan, banyak aksi protes yang dilayangkan dari masing-masing kesebelasan. Bahkan, pertandingan sempat dihentikan beberapa saat lantaran adanya protes keras yang dilayangkan akibat keputusan wasit yang dinilai janggal dan merugikan tim.
”Banyak sekali keputusan wasit yang kami nilai sangat merugikan. Seolah-olah ada dugaan intervensi dari tim tuan rumah. Tim kami PS Mukomuko harusnya mendapat hadiah pinalti sesuai dengan keputusan wasit tengah. Namun dianulir lantaran asisten wasit memberkan keputusan berbeda. Ini ada apa? Jelas kami sangat kecewa. Apalagi kondisi lapangan dan juga pihak pelaksana liga sendiri yang mestinya melakukan persiapan lebih baik lagi. Khususnya untuk kedepannya nanti,” ungkap Faizal, Ketua Askab PSSI Kabupaten Mukomuko.
Hal senada disampaikan Pelatih Kepala PS Mukomuko, Nofriadi. Meski mampu menahan imbang tim tuan rumah, namun pihaknya tidak begitu puas. Hal itu lantaran banyaknya keputusan wasit yang dianggap merugikan. Ia berharap, pada liga 3 ini dapat menjadi pembelajaran untuk kedepannya.
”Kalau secara permainan, kami puas. Tetapi secara hasil, kami dan tim menyatakan tidak puas lantaran banyaknya keputusan wasit yang merugikan tim kami. Kedepan, banyak yang harus dibenahi mulai dari sarana dan prasarananya. Termasuk perangkat pertandingan. Karena Liga 3 ini sudah masuk dalam kelas nasional. Persiapan matang mesti dilakukan oleh pihak penyelenggara,” tutup Nofriadi.