PEWARTA : DERY A PRAMANDA
PORTAL MUKOMUKO – Kecelakaan tunggal terjadi di Jalinbar Desa Air Bikuk, Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko pada Rabu (8/10) sekitar pukul 11.35 WIB. Dimana, mobil bus yang dikendarai Abdullah membawa 14 orang rombongan kontingen pencak silat yang terdiri dari atlet, official dan wasit asal Kabupaten Mukomuko mengalami kecelakaan. Diduga, peristiwa itu terjadi saat mobil melaju dalam kecepatan tinggi dan hilang kendali. Tidak korban jiwa akibat kejadian itu. Sebelumnya, terdapat informasi yang berbeda terkait dugaan penyebab terjadinya kecelakaan. Pertama bahwa penyebabnya lantaran salah satu ban mobil tersebut pecah. Namun, informasi lain lantaran hilang kendali. Karena setelah dilakukan pemeriksaan seluruh ban mobil itu dalam kondisi baik-baik saja.
Rencananya, para kontingen sendiri bakal mengikuti kejuaran pencak silat di Kabupaten Rejang Lebong pada Jumat (11/10). Akibat peritiwa itu, salah satu atlet dari Perguruan Silat Rejang Pat Petulai Cabang Mukomuko urung bertanding di Kabupaten Rejang Lebong karena mengalami luka yang lumayan parah di bagian pelipis, bahu dan badan. Korban sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Pondok Suguh. Sementara para atlet yang lain yang tidak mengalami luka-luka langsung meneruskan perjalanan ke Rejang Lebong menggunakan mobil travel.
Saat dikonfirmasikan, Kapolres Mukomuko, AKBP Yayat Ruhiyat melalui Kapolsek Pondok Suguh, Ipda. Nanuk Irawan membenarkan kejadian kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh rombongan atlet pencak silat.
“Memang benar terjadi laka tunggal rombongan atlet pencak silat yang akan bertanding di Curup. Begitu terima laporan, anggota langsung turun ke TKP. Untuk korban sendiri sempat dilarikan ke Puskesmas Pondok Suguh untuk mendapatkan perawatan,” ungkap Kapolsek.
Sementara itu, Pembina Perguruan Pencak Silat Rejang Pat Petulai Kabupaten Mukomuko, Kharan Nofriadi turut menyampaikan peristiwa kecelakaan tersebut. Sehingga, salah satu atletnya urung bertanding. Usai menerima laporan, ia pun turun ke TKP.
”Kita memang tidak ikut ke Rejang Lebong bersama rombongan. Begitu dapat laporan kecelakaan, kita langsung turun. Informasi awal memang karena pecah ban. Begitu kita cek, kondisi ban mobil sehat semua. Ya, namanya musibah tidak bisa dielak. Salah satu atlet kami urung bertanding karena mengalami luka yang lumayan parah. Kalau untuk atlet yang lain sudah meneruskan perjalanan menggunakan mobil travel,” pungkas Kharan.