PEWARTA : YADI
PORTAL MUKOMUKO – DPRD Mukomuko memberikan perhatian serius terkait dunia Pendidikan yang ada di Kabupaten Mukomuko. DPRD juga meminta mutu dan kualitas Pendidikan terus ditingkatkan. Hal itu dilakukan karena banyaknya informasi dan problem yang sering terjadi di dunia pendidikan seperti bullying, kekerasan terhadap anak, pernikahan dini, anak jalanan (anjal) dan anak putus sekolah.
Berkaca dari masalah itu, DPRD meminta pemerintah daerah melalui OPD terkait meski terus berupaya mensosialisasikan program pendidikan yang baik dan humanis di seluruh lingkungan sekolah.
’’Banyak problem yang tentu bisa mempengaruhi penilaian sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Kami berharap tidak hanya melakukan pelatihan untuk guru inklusi tetapi tenaga pendidik ini bisa menerima insentif lebih lantaran mengajar di luar bidangnya. Peran penting instansi terkait dan para guru, sangat dibutuhkan dalam menghilangkan permasalahan ini. Kemi meminta pihak dinas terkait dan pihak sekolah, agar menciptakan program baru agar tercipta situasi belajar dan mengajar yang ceria dan nyaman bagi para siswa. Terkait hal ini, sudah kami rapatkan juga dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko. Untuk kedepannya akan ada pelatihan khusus bagi para pihak sekolah,” tegas Ketua DPRD Mukomuko, Ali Syaftaini.
Anggota Komisi III DPRD Mukomuko, Fajar Anita mengatakan bahwa kedepannya, yang perlu di perhatikan secara baik adalah, penetapan sekolah inklusi dari pemerintah. Dimana Kabupaten Mukomuko masih kekurangan SDM pengajar untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Hal ini tak luput dari perhatian Komisi III, pasalnya dari pantauan di lapangan, sekolah untuk murid berkebutuhan khusus sangat minim tenaga pengajar.(adv)
