PEWARTA : ZULFIMAIDI
MINGGU 1 APRIL 2018
PORTAL REJANG LEBONG – Sambung Rasa Nasional bersama Raja, Ratu, Sultan dan Pemangku Adat Se- Indonesia di Rejang Lebong 31 Maret – 1 April 2018, mendiskusikan tema penting nusantara, sekaligus merupakan rangkaian deklarasi menyongsong Indonesia sebagai pusat kemakmuran dunia, melalui kemuliaan desa dan makrifat adat nusantara.
“Tema penting yang didiskusikan dalam sambung rasa tahun ini antara lain, telaah dan penguatan perspektif terhadap undang-undang tentang desa, revitalisasi dan penguatan kedaulatan adat nusantara, juga mengangkat dan membangkitkan Marwah Swarna Dwipa,” kata bupati RL, DR. H. Ahmad Hijazi, SH, M.Si, dalam pidatonya.
Kegiatan atas kerjasama Pemkab Rejang Lebong, yang digagas oleh Asosiasi Kerajaan dan Keraton Indonesia (AKKI) itu, diselenggarakan di Gedung Diklat Desa Mojorejo. Hadir diantaranya Presiden Perdamaian Dunia Djuyoto Suntani Shri Lalu Gde Pharma Eknas AKKI/Paradhya Lombok VIII, Sri Sultan Suryo Alam dari Demak, Kandjeng Rhesi Herbayu Yogyakarta.
Tidak ketinggalan pula, Raja Laiwoi Kendari, Raja Mekongga Sulawesi Utara dan Sultan Sepuh XIV yang diwakili Sekjend Fskn Bunda Yani Wage Sulistiowati. Sabtu, (31/3). Usai dibuka Plt Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah dilanjutkan dengan penandatanganan Deklarasi 31 Maret sebagai Hari Kemakmuran Dunia.
Kegiatan dilanjutkan dengan khutbah agung Serta dialog tentang persepektif pembangunan dan Undang-undang. Disampaikan oleh anggota DPR-RI, Nanang Samudra dan anggota DPD-RI, Eni Khairani. Kemudian dilanjutkan dengan pidato kebudayaan yang disampaikan Presiden Perdamaian Dunia 202 Negara, Dr. Djuyoto Suntani dan diskusi panel perumusan skenario Indonesia masa depan.
“Sejumlah tema penting yang kita diskusikan dalam Sambung Rasa tersebut antara lain, telaah dan penguatan perspektif terhadap undang-undang tentang Desa, revitalisasi dan penguatan kedaulatan adat nusantara, dan mengangkat dan membangkitkan Marwah Swarna Dwipa,” papar Bupati.
Lebih lanjut Bupati RL, Dr H. Ahmad Hijazi SH MSi menyampaikan 3 pokok penting yang diusung, masing-masing mengenai UU Desa, UU Adat dan perumusan skenario Indonesia masa Depan.
“Deklarasi Hari Kemakmuran Dunia menjadi salah satu wujud yang dihasilkan dari kegiatan Sambung Rasa Nasional di Kabupaten Rejang Lebong ini,” kata Hijazi.
Hasilnya nanti, terang Hijazi, diserahkan langsung kepada anggota DPR dan DPD RI yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut, untuk selanjutnya dibawa ke pusat, agar bisa dituangkan dalam UU, baik UU desa maupun UU Adat.
Eksekutif Nasional AKKI Shri Gde Pharma Gde menyampaikan, kegiatan ini digelar karena munculnya kegelisahan terkait kondisi masyarakat desa. Padahal ada potensi baik di Indonesia dengan sudah adanya UU tentang Desa.
“Tetapi yang kita inginkan saat ini dari UU desa tersebut bisa lebih dalam lagi menggali potensi. Bukan hanya soal anggaran, melainkan adanya nilai-nilai kebudayaan dan adat istiadat yang harus dilestarikan,” kata dia.
Editor : Uj