SENIN 27 NOVEMBER 2017
Tidak sedikit obyek wisata menarik bahkan disebut menkjubkan yang ada di Kabupaten Mukomuko dinilai tidak kalah dengan sejumlah obyek wisata lainnya, namun sangat disayangkan masih minim pengelolaan atau dapat disebut terabaikan.
Jika ditelusuri serta masuk kedalam raganya kabupaten Mukomuko yang dimekarkan pada tahun 2003 ini, tidaklah kalah dari daerah yang telah terkenal wisata alamnya, diantranya Kerinci, Sumatera Barat (Sumbar), Jambi, Jawa Barat, bahkan Bali sekalipun.
Buktinya diranah Bumi Sakti Ratau Batuah ini, apabila dilakukan pengembangan terdapat banyak objek wisata menarik yang memadai. Tapi sayang seribu kali disayangkan, tidak pernah tersentuh serta dapat polesan dari pihak yang kompeten, yakni Dinas Parawisata Pemuda Dan Olah Raga (Disparpora) kabupaten Mukomuko.
Berdasarkan pantawan penulis, memang pembangunan tempat wisata dilakukan di kabupaten ini, sasarannya terkesan monoton. Buktinya cuma berkutat membangun kawasan Danau Nibung (DN) wilayah kelurahan Bandar Ratu kecamatan Kota Mukomuko itu saja.
Itupun pembangunan yang dilakukan sebatas membuat gapura gebang pintu masuk saja. Semetara itu, dilingkaran kawan DN tersebut, tidak tersedia sarana lainnya semacam wahana permainan.
Padahal banyak tempat wisata menarik dan indah selain DN itu. Antara lain air terjun dikawasan desa Air Berau kecamatan Pondok Suguh, Air terjun yang terdapat di SP IV Desa Ujung Tolan kecamatan Penarik.
Pantai yang elok disepanjang Kecamatan Air Dikit sampai ke desa Pasar Sebelah Kecamatan Kota Mukomuko dan Danau Lipan (DL) yang ada di Kecamatan V Koto, masih banyak lagi objek wisata lainnya yang eksotis. Dikarenakan pemandangan alam nan menakjubkan, eksotis serta kenyang dipandang mata.
Kalaulah berbagai objek wisata yang ada didaerah ini, mendapatkan polsan dari Pemkab, jujur saja banyak parawisata lokal maupun macanegara yang tergiur bedatanangan ke kabupaten Mukomuko, yang belum lama dimekarkan dari kabupaten Bengklu Utara ini. Dengan demikin secara otomatis, bajek infestasi serta inkam daerah akan meningkat, kalaulah semua itu terealisasikan dengan semestinya.
Berdasarkan pertualangan penulis ini, sepertinya keberadaan air terjun dengan ketinggian lebih kurang 100 meter di kawasan desa Air Berau tersebut. Dibawahnya mengalir sungai yang sangat asri nan natural, seperti belum terjamah orang banyak.
Semetara itu, dialiaran sungai terdapat bebatuan besar, dan bisa dijadikan sebagai sarana prasarana arung jeram. Sungguh elok memang, tetapi sayang pengelolaan dan setuhannya yang tidak ada sama sekli. Mungkin tak terpikirkan mungkin, atau memang tak ada niat untuk mengembangkan dewasa ini.
Disilain ketika hendak wawancara melalui ponsel, sayangnya Reni menjabat sebagai kabid parawisata di Disparpora Mukomuko itu, nomor hand phne (HP) nya tidak aktif (26/11/2017).