Foto : Lilik Rahayu, terduga korban (dilingkar hijau) |
PORTAL BENGKULU UTARA – Misteri penemuan tulang belulang manusia, di sungai Air Kotok, perbatasan Desa Padang Kala dengan Desa Tanah Tinggi Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, terungkap. Ditemukan pertamakali oleh Wario (58), Jumat (19/1/2018) beserta tengkorak kepala berikut seuntai kalung berliontin biru.
Menurut analisa yang dipaparkan oleh Kepala Desa Tanah Tinggi, Karjan, Sabtu (10/3), korban adalah Lilik Rahayu (40) yang dibunuh oleh suaminya sendiri NG (47) lantaran merasa sakit hati karena korban selaku istri sahnya menikah lagi secara siri dengan pria lain.
“Perkawinan mereka telah dikarunia 4 orang anak, dan sehari-hari kami kenal pelaku orang baik juga membaur dengan warga. Namun karena sakit hati ia khilaf sehingga tega melakukan itu,” ungkap Kades, Sabtu.
Dijelaskan lebih jauh, untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pelaku bekerja serabutan. Informasi terbaru yang ia dapatkan, pelaku sudah dijemput oleh aparat kepolisian pada hari Jumat (9/3) sekitar pukul 14.5 WIB dan kasusnya sedang didalami.
Kronologi terhimpun, kejadian bermula Jumat (6/10/2017) sekitar pukul 21.00 WIB. Korban pulang kerumahnya di Desa Tanah Tinggi dengan diantar An yang merupakan suami siri korban sampai gerbang SD di desa setempat.
Lantas korban melanjutkan pulang dengan berjalan kaki menuju rumahnya. Setibanya di rumah, korban berbincang dengan suaminya, dia minta uang sebesar Rp 1 Juta untuk biaya pengurusan surat cerai di Pengadilan Agama (PA). Namun permintaan korban tidak dapat dipenuhi oleh pelaku, hingga terjadi pertengkaran hebat.
Pada pukul 22.00 WIB, korban bermaksud buang air kecil di belakang rumah. Diam-diam diikuti oleh pelaku. ketika korban sedang jongkok, pelaku memukul korban dengan menggunakan batu sebanyak satu kali. Korban tersungkur, pelaku yang gelap mata kemudian mencekik leher korban dari arah depan hingga tewas.
Melihat korban tidak bergerak lagi, pelaku meninggalkan korban di belakang rumah. Keesokan harinya, Sabtu (7/10/2017) pelaku mendatangi istrinya yang diyakini sudah tewas kemudian membopong dengan berjalan kaki menuju Sungai Air Kotok dengan maksud untuk menghilangkan jejak.
Setiba di lokasi, pelaku mengikat korban dengan menggunakan tali yang sudah dibawa dari rumah. Kemudian tali tersebut diikatkan pada sebatang kayu. Dimaksudkan agar pada saat banjir tubuh korban akan tenggelam.
Editor : Uj
Baca Juga :
Tulang Belulang Manusia Berserakan, Polisi Tunggu Laporan Masarakat Kehilangan Anggota Keluarga
Misteri Penemuan Tulang Belulang Manusia Belum Terkuak, Yang Kenal Liontin Ini Segera Lapor Polisi