Siswi SD Jadi Korban Dugaan Asusila, 4 Kali Digagahi Dan Pelakunya Melarikan Diri

PEWARTA : FERDI

SELASA 4 DESEMBER 2018

PORTAL BENGKULU TENGAH – Akhir-akhir ini, tingkat kasus dugaan asusila dinilai marak. Bahkan, korbannya kerap menimpa anak di bawah umur. Dan baru-baru ini, terjadi di wilayah Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Salah seorang siswi SD, sebut saja Kuntum (13)_nama dismarkan menjadi korban asusila. Tak tanggung-tanggung, mulai bulan September lalu hingga November pelaku berinisial Sa (35) warga Kecamatan Merigi Kelidang menggagahi korban sebanyak 4 kali. Peristiwa itu telah dilaporkan kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Taba Penanjung, namun hingga saat ini pelaku melarikan diri dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Kronologis kejadian bermula saat keduanya melakukan perkenalan pada September 2018 lalu, melalui teman korban berinisial Ag. Setelah beberapa waktu, keduanya terlibat jalinan asmara. Pada bulan Oktober 2018 sekitar pukul 19.30 WIB, di salah satu perkebunan sawit di Kecamatan Merigi Kelindang, pelaku lebih dulu menunggu di kebun dan menghubungi korban via handphone. Tak lama, korban pun datang dan langsung ngobrol berduaan. Pelaku memberikan permen kepada korban, kemudian dengan akalnya langsung mengerayangi tubuh korban. Aksi pelaku tak dapat ditolak oleh korban. Dan keduanya pun melakukan hubungan layaknya suami istri.

Usai melancarkan aksi bejatnya, korban lantas diantar pulang oleh pelaku. Dan bulan November 2018, pada malam hari berlokasikan di tempat beribadah jamaah suluk, dengan modus yang sama, pelaku menunggu korban yang telah dihubungi sebelumnya. Pelaku kembali memberikan permen dan langsung melakukan aksi layaknya hubungan suami istri, lalu mengantar korban pulang. Dan seterusnya untuk yang ketiga dan keempat kalinya dilakukan pada bulan November lalu.

Peristiwa yang menimpa korban nampaknya menimbulkan kecurigaan dari pihak keluarag. Gelagat dan adanya tingkah yang aneh oleh korban dan lantas menanyakan kepada korban. Atas pengakuan  korban, pihak keluarga tidak terima dan melapor ke Mapolsek Taba Penanjung.

Kapolres Bengkulu Utara, AKBP. Ariefaldi Warganegara, SH, S.Ik, MM melalui Kapolsek Taba Penanjng, Iptu. Kadi Karjito, SH mengatakan kasus tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan. Pihaknya melakukan pemeriksaan baik dari korban maupun sejumlah saksi.

‘’Kita sudah menerima laporan itu dan  proses penyelidikan. Dan Sa (pelaku, red) masih dalam pencarian kami juga,’’ pungkas Kapolsek.
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *