PORTAL BENGKULU – Wartawan atau media yang menulis berita dengan Siddiq (jujur/benar), juga Fathanah (mencerdaskan) adalah bagian dari bentuk berdakwah. Berdakwah tidak hanya melulu melalui mimbar dan menyebut ayat-ayat suci Tuhan saja, namun dengan menyampaikan informasi yang benar dan mencerdaskan, itu juga bagian dari dakwah. Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Bengkulu Prof Dr Rohimin yang didaulat menjadi salah satu Dewan Penasihat SMSI Bengkulu, saat menerima SK dari Ketua SMSI Bengkulu Wibowo Susilo di ruang kerjanya di Kantor Pasca Sarjana IAIN Bengkulu, Selasa (22/9/2020).
Prof Rohimin yang juga Direktur Pasca Sarjana IAIN Bengkulu menuturkan pentingnya media memberitakan yang benar dan bisa mencerdaskan bagi pembacanya. Berita yang benar tidak harus diterima oleh semua pembaca, bahkan bisa saja pembaca tidak suka dengan berita yang benar, sebab kebenaran belum tentu diterima semua orang. Namun media harus tetap menulis dengan benar dan dalam kebenaran itu akan mengandung sesuatu yang mencerdaskan nantinya.
“Wartawan atau media asal dia menulis dengan sifat siddiq dan fathanah, maka dia juga berdakwah. Ini penting saya sampaikan agar para wartawan dan media termotivasi, bahwa berdakwah itu tidak harus tampil di mimbar, ceramah-ceramah dan menyebut ayat-ayat suci kitab agama, namun dengan menjadi wartawan dan media dengan sifat yang saya sebutkan tadi, maka dia berdakwah juga,” kata Prof Rohimin.
Rais Syuriyah PW NU Bengkulu ini juga mengimbau agar wartawan dan media selalu memegang teguh prinsip-prinsip kebenaran dengan meniatkan diri untuk berdakwah melalui tulisannya. “Tulisan yang ditulis oleh wartawan dan diberitakan oleh media tidak harus bernuansa agama selalu untuk disebut berdakwah, misalnya informasi tentang pendidikan, ilmu pengetahuan, pembangunan dan informasi lainnya yang bermanfaat, maka itu juga disebut berdakwah,” tutur Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Bengkulu ini.
Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Bengkulu Wibowo Susilo dalam kesempatan itu menyampaikan, SMSI meminta Prof Rohimin menjadi salah satu penasihat karena memang dibutuhkan nasihatnya. Dengan didaulatnya Prof Rohimin menjadi penasihat, dia berharap SMSI akan menjadi organisasi yang membentuk karakter dakwah sebagaimana diamanahkan Prof Rohimin.