PEWARTA : DIA
PORTAL MUKOMUKO – Gabungan honorer yang berada di bawah naungan Pemkab Mukomuko kembali menyuarakan aksinya dan menuntut kejelasan pembayaran 3 bulan gaji yang sampai saat ini tak kunjung diberikan. Para honorer kembali ”kepung” Badan Keuangan Daerah (BKD) untuk meminta kepastian akan pembayaran haknya. Selain menggunakan sepeda motor, honorer yang merupakan petugsa Pemadam Kebakaran (Damkar) menurutkan unit mobil damkar dan menghidup sirine di halaman BKD.
Hampir 2 jam menunggu, para honorer mulai mendapatkan tanggapan dari pihak BKD. Dan pada saat itu juga Sekda Mukomuko, Drs. Marjohan bersama dengan Waka I DPRD Mukomuko, Nur Salim tengah berada di BKD untuk koordinasi. Sayangnya, penyampaian yang diterima honorer cukup tidak membuatnya puas. Pasalnya, kepastian pembayaran gaji masih ngambang. Bahkan, terancam akan dibayarkan pada tahun depan yakni 2021.
Merasa tidak puas, saat Sekda dan Waka I hendak bergerak keluar, petugas damkar memarkirkan mobil damkar tepat di depan mobil sekda yang akhirnya tidak bisa keluar. Sempat beradu argumen dan juga nyaris bersitegang. Dimana, sekda sempat menyampaikan bahwa mobnasnya itu merupakan mobil negara yang kemudian dijawab dengan lantang oleh para honorer yang menyatakan mobil damkar juga merupakan mobil negara.
Selang beberapa lama akhirnya Sekda didampingi Kepala BKD, Agus Sumarman, Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar serta Waka I menyampaikan kondisi keuangan daerah kepada para honorer yang intinya kepastian pembayaran gaji tidak memungkinkan akan dibayarkan di akhir tahun 2020 ini. Mengingat kondisi keuangan daerah yang sedang ”oleng”. Selain gaji honorer, TPP juga urung dicairkan. Dijanjikan, pelunasan gaji serta TPP akan dituntaskan pada 2021 mendatang dan menjadikannya sebagai utang daerah.
Dengan penuh rasa kekecewaan, akhirnya para honorer membubarkan diri dan akan terus menuntut haknya sampai kapan pun. Dalam kegiatannya sendiri, para honorer mendapatkan pengawalan dari jajaran kepolisian dan juga TNI.
