PORTAL MUKOMUKO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mukomuko memberi sinyal pembangunan pelabuhan di wilayah Kecamatan Teramang Jaya. Legislatif telah menyiapkan anggaran untuk pembebasan jalan menuju pelabuhan, namun meminta Eksekutif menentukan status lahan lokasi pelabuhan.
“Beberapa tahun yang lalu Pemerintah pernah menyediakan anggaran untuk pembebasan lahan sekitar Rp 2 miliar. Untuk tahun anggaran 2022 anggaran tersebut juga telah disediakan. Ini merupakan bentuk dukungan dari Dewan. Mekanisme pembangunan pelabuhan, Pemerintah Daerah (Pemda) hanya menyiapkan lahan, sedangkan untuk pembangunan pelabuhannya dilaksanakan atas dasar kerjasama dengan investor. Walaupun wacana ini sudah lama didengungkan, namun saya yakin, Bupati Mukomuko saat ini mampu mewujudkannya,” ucap Ketua DPRD Kabupaten Mukomuko, M. Ali Saftaini, SE. Menurutnya,
Tak lama berselang, Bupati Kabupaten Mukomuko, H. Sapuan, SE, MM, Ak, CA, CPA yang didampingi oleh Asisten I Setkab Mukomuko, Dr. Abdiyanto, SH, M.Si, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, M. Rizon, S.Hut, M.Si telah menggelar rapat pertemuan bersama para petinggi perusahaan perkebunan kelapa sawit atau Palm Oil (Cpo) yang beroperasi di Mukomuko di Jakarta.
Hal ini dibenarkan oleh , Novria Eka Putra, S.STP, Kabag Humas Setdakab Mukomuko.
“Iya, pak Bupati sudah menggelar pertemuan dengan para Direksi perkebunan kelapa sawit. Poin utama dalam pembahasan tersebut adalah untuk singkronisasi dan validasi data terkait jumlah hasil CPO rata-rata per bulan dan rata-rata hasil CPO yang dihasilkan perusahaan per tahunnya. Data ini sangat penting sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan rencana pembangunan pelabuhan CPO. Dalam kesempatan baik itu, Bupati juga mengajak kepada seluruh perusahaan dapat berinvestasi demi terwujudnya rencana pembangunan pelabuhan CPO. Targetnya kalau bisa tahun ini, sebab jika pelabuhan ini ada, selain mampu membuka peluang kerja bagi masyarakat, dampak positifnya adalah mengurangi tingkat kerusakan jalan raya khususnya di wilayah Kabupaten Mukomuko akibat dilintasi mobil pengangkut CPO. Hal ini positif lainnya yakni akan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD),“ tutupnya.(dia/adv)