PEWARTA : YADI
PORTAL MUKOMUKO – Hampir setiap tahunnya, di sejumlah wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Mukomuko menjadi langganan banjir terutama saat musim penghujan. Seperti di Kecamatan Kota Mukomuko, XIV Koto, Teras Terunjam, Ipuh dan lainnya. Dan sejauh ini, penanggulangan banjir belum sepenuhnya teratasi secara optimal. Hal itu selain keterbatasan anggaran juga kawasan rawan banjir dinilai masih banyak yang nantinya mesti dilakukan pendataan untuk ditindaklanjuti dalam jangka panjang.
”Pengendalian banjir di beberapa titik wilayah tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk mengantisipasi penanggulangan banjir, dilakukan secara berkesinambungan. Salah satu contoh titik wilayah banjir di Kecamatan Kota Mukomuko, XIV Koto dan Teras Terunjam, dilakukan penanganannya secara bertahap. Hingga hasilnya bisa dilihat, daerah yang biasanya langganan banjir, saat ini sudah bisa sedikit di atasi. Selain harus mengetahui dimana titik koordinat debit air, dan juga harus diketahui saluran irigasi atau drainase yang tidak layak. kami minta instansi terkait yakni,Dinas PUPR dan Pertanian, mendata saluran – saluran besar sungai yang layak di normalisasi ulang,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Mukomuko, Wisnu Hadi.
Busra, Anggota Komisi II menuturkan bahwa penanggulangan banjir mesti melibatkan banyak pihak. Seain pemerintah kabupaten, partisipasi dari pihak kecamatan, desa sampai ke masyarakat sangat diharapkan.
”Dari pemkab sendiri sudah banyak melakukan penanggulangan banjir, tinggal lagi partispasi dari semua pihaknya juga harus ikut serta bekerjasama. Dan penanganan banjir ini harus dilakukan berkesinambungan tidak bisa dilakukan secara spontan. Kami selama ini terus menekankan kepada pihak pemda, agar program penanggulangan banjir di seluruh wilayah di Kabupaten Mukomuko, menjadi program utama setiap tahun. Hingga saat ini kegiatan penanganan banjir terus di laksanakan oleh pihak instansi terkait. Semoga kedepannya Kabupaten Mukomuko terhindar dari bencana alam banjir,” pungkas Busra penuh harap.(adv)
