PEWARTA: FIRDAUS
|
Foto: Kades Ismed (tengah) menyampaikan laporan |
PORTAL BENGKULU UTARA – Merasa dirinya menjadi korban pemerasan, Kepala Desa Karang Suci Kecamatan Arga Makmur, Ismed Mulyadi, mengaku sengaja menyiasati dengan mengatur skenario jebakan untuk melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berinisial H.
Terbukti, skenario yang diatur Kades melibatkan pihak Kepolisian Resort (Polres) Bengkulu Utara tersebut membuahkan hasil, oknum LSM langsung diringkus saat sedang menghitung lembaran rupiah dihadapan Ismed, dan dari tangan pelaku didapatkan uang senilai Rp 3 Juta yang diserahkan oleh Kades atas permintaan pelaku.
Kronologi terhimpun, aksi pemerasan ini berawal pada Kamis (23/03) lalu, disaat pelaku menghubungi kades dan meminta klarifikasi atas temuan LSM tersebut selaku lembaga sosial kontrol terhadap kegiatan pengoralan jalan, yang dibiayai menggunakan anggaran DD dan ADD desa karang suci tahun 2016, tidak sesuai spesifikasi.
|
Oknum H sedang menjalani pemeriksaan |
Supaya temuan tersebut tidak diteruskan ke pihak penegak hukum, Oknum LSM meminta kades menyediakan uang tutup mulut sejumlah Rp 3 Juta. Setelah disanggupi, disepakati transaksinya dilakukan di kantor desa Karang Suci Arga Makmur, hari Senin siang (27/03) sekitar pukul 11.00 WIB.
Untuk mengantisipasi gagalnya OTT ini, salah seorang aparat kepolisian sudah terlebih dahulu melakukan scanning terhadap 30 lembar uang kertas pecahan seratus ribu rupiah yang disiapkan oleh Kades, lalu aparat bersembunyi di toilet kantor desa yang terletak diruang kerja kades sembari mengintai.
Diperhitungkan, melalui toilet tersebut segala aktifitas antara kades dan oknum LSM dapat terlihat melalui lubang di pintu toilet. Sesaat setelah kades menyerahkan uang dan tengah dihitung oleh oknum LSM, polisi yang sudah standby sejak tadi langsung menyergap beserta barang bukti berupa uang yang masih di dalam digenggaman oknum LSM.
Kepada awak media Ismed mengatakan, ia melakukan jebakan ini lantaran merasa resah dengan ulah oknum LSM satu ini. Sebelum menyanggupi untuk menyediakan uang sebesar Rp 3 Juta tersebut, dia berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Kepolisian.
” Saya sudah resah, dihubungi, diminta uang yang sebenarnya tidak bisa saya sanggupi. Lantaran didesak terus akhirnya permintaannya saya penuhi sebesar Rp 3 juta, namun saya tidak ikhlash dan menghubungi pihak kepolisian, sehingga diaturlah OTT ini,” ungkap Ismed yang ditemui awak media usai membuat laporan resmi kepada pihak kepolisian setempat.
Sementara itu, anggota kepolisian Polres BU sekaligus penerima mandat dari ketua tim Saber Pungli BU, Pamungkas, mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari kades secara lisan yang mengeluhkan dirinya sudah resah dijadikan ATM oleh oknum LSM tersebut.
” Awalnya, oknum LSM meminta uang digenapkan menjadi Rp 4 Juta, jumlah itu tidak disanggupi oleh kades. Permintaan uang seperti ini, menurut pengakuan kades kepadanya sudah berulang-ulang, dan ini sudah sampai pada klimaksnya,” ujar Pamungkas.
Pamungkas mengatakan, sebelumnya ia sudah mendapat perintah dari atasan agar kasus yang tengah dihadapi oleh kades ini dapat ditanggulangi dengan perintah Lidik, Tangkap dan Ungkap.
” Saya bersembunyi di toilet, memantau jalannya transaksi dari lubang kecil di pintu toilet itu. Saat uang sudah berada ditangan pelaku, saya langsung keluar dan menangkap pelaku bersama dengan barang buktinya. Saya satu-satunya saksi yang akan menjerat pelaku ini,” jelasnya Pamungkas.
Ia pun tidak menampik soal telah tersusunnya strategi OTT ini dan telah melakukan scanning terhadap semua lembaran uang kertas yang diserahkan kades ke pelaku,
” Ia benar, Setiap lembar uang itu, sudah saya dokumentasikan baik itu melalui alat scaning maupun dengan dokumentasi kamera photo. Hal ini dilakukan, mengantisipasi kemungkinan terburuk OTT gagal, kami dapat menangkap pelaku dengan mengenali lembaran uang yang ditangan pelaku,” bebernya.
Hingga berita ini diturunkan, awak media belum mendapatkan komfirmasi dari Wakapolres BU Kompol Eko Sisbiantoro, S.Ik selaku ketua Tim Saber Pungli. Sementara, Kanit Pidum Sat Reskrim Mapolres BU Ipda Nano, ketika dimintai keterangannya, mengarahkan awak media agar langsung ke Wakapolres.
” Langsung ke Wakapolres aja, pamit sama dia. Untuk pelaku belum bisa saya beri izin untuk wawancara, karena ia masih menjalani pemeriksaan lebih lanjut, untuk pengembangan,” singkat Nano.
Post Views: 106