Guna menyampaikan keluhan atas deritanya, warga Desa Semelako I, Semelako II, Semelako III dan Karang Anyar Kecamatan Lebong Tengah didampingi Kepala Desa masing-masing sekitar pukul 10:00 WIB, Minggu (18/2) mendatangi Mapolsek Lebong Tengah guna berkonsultasi dengan Kapolsek.
Menurut pengakuan mereka bencana banjir ini karena alur sungai Air Kotok sudah beralih dan masuk ke air Cendam yang digunakan untuk pengairan sawah empat desa itu. Akibatnya banyak ikan-ikan petani di Desa Karang Anyar yang mati.
Salah seorang warga, Ario mengatakan, ratusan kilo ikan miliknya dan tetangga mati. Diperkirakan akibat tercemarnya Sungai Air Cendam. Jika dibiarkan berlarut-larut ia mengkhawatirkan akan mengancam tanaman padi mereka akan ikut hanyut terbawa banjir lumpur.
“Mereka bertanya bagaimana solusinya dan kita memberi saran agar mengirim surat ke Pemkab Lebong tentang permaslahan ini,” kata Kapolres Lebong melalui Kapolsek Lebong Tengah, Iptu Edi Suprianto SE.
Sejatinya kata Kapolsek, itu bukan merupakan wewenang pihak Kepolisian tetapi demi warga yang meminta pendapat selaku aparat Kepolisian dia sipa membantu dan siap memfasilitasi melalui Camat Lebong Tengah.
“Demi masyarakat saya selalu siap apapun bentuknya selagi itu untuk kepentingan bersama. Namun sebelumnya kita akan bekoordinasi dulu dengan Camat Lebong Tengah agar dapat memfasilitasi masarakat menyampaikan aspirasinya ke Pemkab Lebong,” tutur Kapolsek.
Kapolsek juga menghimbau, dalam menyelesaikan masalah ini masyarakat jangan menciptakan asumsi-asumsi negatif. Mari bersama-sama kita mencari solusi terbaik. Dan juga jangan saling menyalahkan.
Sementara itu banjir lupur bukan hanya melanda Desa Bungin banjir lebih dahsyat dari biasanya menutupi hampir semua sawah masyarakat Padang Peak , Semelako Karang Anyar dan sekitarnya.
“Apakah pemerintah masih akan tetap berdiam diri atas musibah ini atau haruskah kami datang beramai-ramai menghadap ke Pemda atau gedung DPRD untuk menyampaikan derita kami ini, Kalau memang itu perlu dalam waktu dekat kami akan lakukan,” tandas salah seorang petrani, Ujang di lokasi banjir.
Maksud Ujang, Pemerintah Daerah dan DPRD jangan hanya menyuguhi janji-janji manis saat kampanye.
“Giliran kejadian seperti ini hanya berdiam diri dan seakan-akan tidak tahu,” demikian Ujang.
Editor : Uj