PEWARTA : ZULFIMAIDI
SENIN 2 APRIL 2018
PORTAL REJANG LEBONG – Proyek Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Pamsimas 3 menurut warga layak diusut. Sebab diduga terjadi penyimpangan dalam pelaksanaannya. Pada ujungnya kata warga, program tersebut tidak dapat memberikan manfaat bagi masarakat karena belum ada air yang mengalir ke salah satu desa di daerah itu.
“Diduga telah terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan. Itu setelah melihat hasil dilapangan,” ungkap warga (nama ada pada redaksi).
Sementara itu, fasilitator teknik Riki menjelaskan, terkait dengan kondisi perpipaan hampir selesai semua, hanya saja untuk pipa yang melalui jembatan belum selesai, dibutuhkan kerjasama dari masyarakat, sementara ini dikerjakan secara gotong royong.
Sedangkan Satker PSPAM DinHifinal, ST MM mengingatkan, Tim Fasilitator masyarakat hendaknya memperhatikan Asbul Drawing untuk pegangan BPSPAM, rute jalur perpipaan dilakukan dengan benar kalau perlu pakai patok, termasuk STA, Koordinat dan elevasinya dihitung.
Satker PSPAM Gelar Rakor dan Sidak
Guna melakukan monitoring, kordinasi dan evaluasi terhadap perkembagan program Pamsimas 3 tahun 2017, Satuan Kerja (Satker) Pemngembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PSPAM) Propinsi Bengkulu gelar Rakor dengan Tim DMS Kabupaten dan sidak secara langsung ke sejumlah desa. Kabupaten yang dikunjungi antara lain, Rejang Lebong, Kepahiang, Lebong dan Bengkulu Tengah (Benteng).
Rakor pada Senin (2/4) yang dipimpin Satker PSPAM Din Hifinal, ST MM sekaligus evaluasi kedepan bidang air minum. Rencananya dilaksanakan secara estafet dan sampling ke seluruh desa di Kabupaten penerima dana Pamsimas. Kegiatan Diikuti masing masing konsultan DMS Kabupaten, Distrik Coordinator, Fasilitator Senior, dan Tim Fasilitator Masyarakat.
Rapat membahas terkait Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengendalian teknis Pamsimas dimasing-masing kabupaten penerima Pamsimas yang dilaporkan bermasalah. selain monitoring, koordinasi dan mengevaluasi kemajuan program Pamsimas 3 tahun 2017, juga menindaklanjuti laporan-laporan Masyarakat tentang tidak berfungsinya jaringan baru dilokasi setelah pelaksanaan Fisik selesai.
“Pelaksanaan Pamsimas diharapkan menjadi salah satu instrumen utama guna mendorong pembangunan infrastruktur penyediaan pelayanan publik di daerah, yang sejalan dengan prioritas nasional sesuai amanat RPJM 2015-2019. Pemerintah, melalui program Nasional Akses Universal Air Minum dan Sanitasi 2019, Indonesia dapat menyediakan layanan air minum yang aman,” kata Din.
Tim ini, lanjut Din, akan terus melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Pamsimas 3 di desa, inventarisasi permasalahan pencapaian progres fisik dan pelaporan yang diterapkan kepada Satker PSPAM. Dia berharap, tim Kabupaten dapat bekerja dengan sepenuh hati dan tanggungjawab serta meningkatkan koordinasi, konsolidasi dan komunikasi.
“Sehingga dalam pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, serta tidak terdapat kendala dan permasalahan di daerah masing-masing kabupaten se provinsi Bengkulu,” papar Dia.
Editor : Uj