PEWARTA : DIA
KAMIS 16 AGUSTUS 2018
PORTAL MUKOMUKO – Masyarakat di Kabupaten Mukomuko mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji ukuran 3 Kg. Saat ini, harga gas elpiji mencapai Rp 30 ribu per-tabung, naik Rp 5 ribu dari harga biasanya. Kondisi itu membuat masyarakat menjerit, karena tingginya biaya kebutuhan pokok setiap harinya. Selain harga naik, pasokan gas elpiji pun kerap kehabisan stok baik di tingkat agen maupun pengecer. Masyarakat meminta agar pemerintah memperjuangkan dan menindaklanjuti masalah tersebut. Sehingga harga gas elpiji dapat kembali normal.
”Ya, saya sudah keliling mencari gas elpiji, namun banyak agen yang kosong. Sekalipun ada di tingkat pengecer, harganya sangat tinggi yakni Rp 30 ribu. Kami semua mengeluhkan permasalahan ini. Apalagi stok kerap kosong. Kami yakin kenaikan harga ini berpengaruh dari stok gas yang ada dan sering terjadi keterlambatan pasokan,” ungkap Munawir, Ketua LSM Laskar Anak Bangsa (LAB) Kabupaten Mukomuko.
Hal senada disampaikan Rahman. Menurutnya, harga gas elpiji di pelosok desa pun sama. Bahkan, kenaikan harga sudah terjadi sejak lama. Sementara, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Pihaknya meminta dinas terkait untuk melakukan operasi dan meninjau langsung ke lapangan.
”Kami yang ada dipelosok ini sudah lama menanggung harga gas elpiji yang mahal. Padahal kalau di HET awal keluar sekitar Rp 18 ribu sampai 22 ribu, tetapi di tingkat masyarakat sampai saat ini harganya jauh lebih tinggi. Harusnya dinas turun langsung dan menindaklanjutinya. Kalau tidak, masyarakat akan semakin tertekan dengan biaya hidup yang semakin besar sementara harga jual hasil perkebunan tak kunjung meningkat,” tandasnya.