PEWARTA : DIA
PORTAL MUKOMUKO – Forum Peduli Lingkungan (FPL) Kabupaten Mukomuko selain rutin melakukan kegiatan gotong royong menjaga kebersihan lingkungan, juga peduli terhadap masyarakat yang ada di sekitarnya. Termasuk dalam kegiatan membantu baik di acara kebaikan maupun acara musibah seperti kematian.
Terbaru, pada Jumat (7/2), FPL menyalurkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 11.270.000 untuk M Ammar (4), balita asal Sukarame, Desa Pasar Sebelah, Kecamatan Kota Mukomuko yang didiagnosa menderita penyakit tumor ginjal dan talasemia. Uang yang diserahkan merupakan hasil penggalangan dana dari anggota FPL dan juga donatur yang turut peduli dan prihatin. Bantuan yang diserahkan diharapkan dapat meringankan beban keluarga Ammar khususnya dalam hal biaya pengobatan.
”Kami sangat prihatin atas apa yang diderita oleh Ammar. Intinya, bantuan yang kami serahkan dari hasil sumbangan anggota dan juga donatur diharapkan bisa membantu meringankan keluarga Ammar. Dan semoga Ammar dapat segera mendapatkan pengobatan agar bisa sembuh seperti semula,” ungkap Pentolan FPL Kabupaten Mukomuko, Jon Herli diamini Jamaris.
Ditambahkan Jon Herli, penggalangan dana akan terus dilakukan. Bahkan, menurutnya akan menggalang dana sampai ke Pasar Koto Jaya pada Minggu (9/2) mendatang. Ia berharap adanya kepedulian dari semua pihak, sehingga bisa membantu Ammar.
Saat ini, Ammar hanya bisa terbaring di tempat tidurnya. Tubuhnya tak mampu lagi berdiri dan berlari seperti anak seusianya. Sakit Tumor Talasemia di bagian ginjal dideritanya sejak 2018 lalu.
Awalnya, pihak keluarga mengira Ammar hanya menderita sakit biasa. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisi Ammar kian memburuk, bagian pipinya semakin mengecil dan membuat Ammar sulit berbicara dan badannya semakin kurus.
Ammar sudah mendapat beberapa kali perawatan dan pengobatan. Karena keuangan, pengobatannya mulai terhambat. Ammar sendiri sempat dibawa oleh keluarga berobat di Rumah Sakit M. Jamil, Padang, Sumatera Barat.
Sementara, Ammar sendiri tergolong keluarga sederhana dan bisa dibilang kurang mampu. Ibu Ammar bekerja sebagai juru masak di masak SDIT AL-Kautsar. Jelas penghasilannya tidak cukup untuk membiayai pengobatan Ammar.