PEWARTA : FIRDAUS
FOTO ILUSTRASI portalbengkulu |
PORTAL BENGKULU UTARA – Bukan hanya pelayanan dan kualitas air yang didistribusikan oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Ratu Samban (TRS) yang dikeluhkan oleh pelanggan, melambungnya angka tagihan yang tertera di rekening membuat pelanggan menilai para petugas dan managemen PDAM sudah tidak beres.
Anggapan tersebut mencul dari sejumlah warga desa Sumber Agung kecamatan Arma Jaya Bengkulu Utara, yang mengeluhkan, sejak bulan januari 2017 lalu, angka tagihan rekening PDAM mereka nilainya sudah tidak masuk akal, yakni mencapai 2,3 Juta rupiah.
” Padahal saya sudah menghemat pemakaian air, namun masih juga besar tagihannya. Biasanya perbulan saya hanya dikenakan Rp 150 Ribu, namun dua bulan terakhir ini melambung jauh, makanya saya memilih tidak membayarkannya,” jelas Nemon kepada portalbengkulu.com, Selasa (28/02).
Keluhan serupa dilontarkan Samiem, (37). Ia merasa heran padahal dari pemakaian keluarganya selalu berhemat juga tidak ada kebocoran pada pipa yang mengalir ke rumahnya. Samiem mengaku, total tagian bulan Januari dan Februari mencapai 900 Ribu, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rekening beberapa bulan sebelumnya hanya berkisar Rp 80 hingga Rp 100 Ribu per bulannya.
” Kalau seperti ini lebih baik kami menggunakan air sumur saja. Sebab, untuk mengeluarkan uang sebesar itu kami tidak mampu pak,” tutur dia.
Sri Muryani, selaku Kepala Desa (Kades) Sumber Agung, menjelaskan kenaikan tarif PDAM ini tidak dialami satu atau dua orang saja bahkan puluhan warga. Untuk itu, dirinya mempertanyakan atas kenaikan tarif PDAM tersebut sebab, tingginya angka itu sangat memberatkan warga.
” Bukan warga saya saja, kami sekeluargapun demikian, pembayaran yang bisanya berkisar Rp 100 hingga Rp 150 Ribu per bulan kini melambung menjadi Rp 1 Juta lebih,” kata Sri, saat disambangi dirumahnya.
Sri, berharap agar pihak pemerintah segera mengambil tindakan atas kenaikan tarif PDAM yang dinilai olehnya tidak masuk akal. ” Ini menyangkut kebutuhan masyarakat luas, kami berharap pihak pemerintah daerah segera memperhatikan, bila dirasa perlu rombak seluruh managemen PDAM Tirta Ratu Samban, supaya pelayanan meningkat dan tagihan stabil” tutup Kades.
Sementara itu, pihak PDAM TRS tidak begitu saja mau menerima anggapan pelanggan. Direktur PDAM TRS, Ujang Zakaria, melalui kabag humasnya, Kurniawan, kepada awak media senin (27/02) beralasan, melambungnya tagihan rekening dua bulan terakhir disebabkan oleh pipa persil (pipa saluran ke pelanggan) mengalami kebocoran.
” Setelah kami cek, ditemukan ada kebocoran pada pipa persil, yang merupakan instalasi di rumah pelanggan, posisinya setelah meteran,” kata Kurniawan.
Editor : UJ