PORTAL BENGKULU UTARA – Pelayanan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola Air Minum di daerah ini, kembali dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat, kenaikan tarif yang diberlakukan mencapai 150% dinilai tidak sebanding dengan semakin menurunnya pelayanan terhadap pelanggan. Akibatnya, masyarakat menjadi kesal dan berang lantaran kualitas air yang mengalir kerumah-rumah pelanggan pada saat-saat tertentu sangat keruh.
Keluhan ini disampaikan oleh salah seorang warga desa Rama Agung, berinisial FE, Dia menyesalkan pelayanan yang di berikan pihak PDAM Tirta Ratu Samban arga Makmur dirasakan olehnya sangat tidak memuaskan, terutama sehabis hujan, air yang mengalir kerumahnya keruh pekat serta bercampur lumpur.
” Ketika hujan hujan deras dapat dipastikan ledeng mati, setelah hujan berhenti air akan mengalir kembali, tetapi sangat keruh sepertinya bercampur lumpur, bukan kita saja yang mengalami hal ini, warga di sekitar sini mengeluhkan hal yang sama masalah air,” Keluhnya kepada portalbengkulu.com Jumat (24/4).
Keluhan serupa juga dikemukakan oleh Hr, warga desa Datar Ruyung yang dijumpai secara terpisah, menyampaikan rasa kesalnya dan berpendapat pihak pengelola PDAM hanya bisa menghitung kerugian pihaknya saja atas harga air yang disitribusikan dan mengabaikan kualitas pelayanan terhadap pelanggan.
“Bila merasa rugi dalam harga per-kubiknya, pihak PDAM segera mengambil kebijakan dengan menaikkan tarip. Namun kenaikan itu bukan untuk meningkatkan pelayanan menjadi lebih baik, malah semakin buruk. Setiap habis hujan sudah pasti kami harus menerima air yang keruh dan berlumpur lumpur pekat,” Kesal Hr
Direktur PDAM Tirta Ratu Samban Arga Makmur, Ujang Zakaria, belum dapat dimintai keterangannya soal keluhan pelanggan ini. Saat disambangi di kantornya, Jumat siang, (24/02), sedang tidak berada di tempat. “Bos lagi keluar,” singkat salah seorang staf dikantornya. (Syamsu R)