PEWARTA: FIRDAUS
PORTAL BENGKULU UTARA – Bermain layang-layang memang mengasyikkan bagi yang hobi terhadap permainan yang memanfaatkan hembusan angin dan benang sebagai pengendalinya. Namun, bermain layang-layang juga bisa mengakibatkan fatal bagi pemainnya atau orang lain bila lalai atau lengah.
Seperti yang dialami Aruji warga Desa Karang Anyar II, Arga Makmur ini nyaris mengalami kecelakaan lalu lintas (Lakalantas), lantaran dirinya yang tengah mengendarai sepeda motor, tersangkut benang layang-layang dibagian lehernya.
Peristiwa yang hampir saja mencelakakan pegawai PDAM Tirta Ratu Samban (TRS) Arga Makmur ini terjadi sekitar pukul 17.15 WIB, Selasa (21/03) ketika ia melintas di jalan seputaran alun-alun Rajo Malim Paduko Arga Makmur.
Beruntung, akibat kelalaian itu tidak menimbulkan korban jiwa, Aruji hanya mengalami luka lecet di bagian leher karena tersangkut benang serta kedua tangan dan kaki akibat sepeda motor yang dikendarainya terjatuh.
Tri, (32) warga setempat yang kebetulan tengah berada di Alun-alun menuturkan, sore itu sejumlah anak-anak sedang bermain layang-layang. Saat korban melintas, lehernya tersangkut benang layang-layang berukuran besar yang belum dapat diterbangkan.
” Saya lihat bapak itu, (Aruji-red) langsung terjatuh karena lehernya tersangkut benang,” tutur Doni.
Kapolres Bengkulu Utara (BU) AKBP Andhika Vishnu, S.IK melalui Kasat Reskrim AKP Jufri, S.IK membenarkan pihaknya sudah mendapat laporan dari anggotannya kebetulan tengah berjaga di rumah dinas Kapolres yang terletak berseberangan jalan dengan alun-alun.
Usai kejadian, korban langsung diamankan di rumdin Kapolres, ketika diperiksa tidak ada luka serius di tubuh korban sehingga sejumlah anggota langsung menyarankan pulang.
Jufri, mengimbau kepada warga terutama anak-anak muda untuk tidak bermain layang-layang di areal jalan raya sebab dapat membahayakan dan mengganggu kenyamanan pengendara.
” Kami harap kejadian ini tidak terulang kembali, dan saya minta jangan ganggu kenyamanan warga dengan bermain layang-layang di jalan raya,” demikian Jufri.
Editor : Junaidi