Jenazah Kakek 80 Tahun Ditemukan Membusuk Dikamar

PEWARTA: FIRDAUS BENGKULU UTARA 

Foto: Suasana di Rumah Duka 
PORTAL – Miris, diakhir hayatnya kakek, Anwar, yang hidup sendirian dirumahnya di Desa Lubuk Saung Kecamatan Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara ini, meninggal dunia tanpa diketahui oleh keluarga atau anak cucunya. Jenazah kakek berusia 80 tahun ini, ditemukan setelah menyebar bau busuk sampai tercium oleh tetangga sekitar.
Jenazahnya ditemukan pertamakali oleh anaknya sendiri, Yenti (48) setelah mendapatkan kabar dari Farida, tetangga berhadapan rumah dengan orang tuanya, memberitahukan, kakek Anwar sudah dua hari tidak keliatan keluar rumah. Menerima kabar itu, Yenti bergegas menuju rumah ayahnya yang hidup sendiri, sementara istri kakek atau ibunya Yenti memilih tinggal bersama anaknya.
Tiba dirumah ayahnya semua pintu dalam keadan terkunci. Yenti kemudian mengitari rumah dan berhasil masuk melalui jendela. Belum ada perasaan apa-apa lantaran dari luar kelambu terlihat ayahnya dalam kondisi seperti sedang tidur terlentang. Setelah menyingkap kelambu, tampak jasad sang ayah sudah menghitam serta mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat.
Menyaksikan itu, Yenti spontan berteriak hingga terdengar oleh tetangga. Mendengar teriakan Yenti, tetangga berlarian mendatangi kediaman kakek, sebagian diantaranya melapor kepada Kepala desa setempat dan pihak Kepolisian, Polres Bengkulu Utara (BU).
Kapolres BU AKBP Andhika Vishnu, S.Ik melalui Kasat Reskrim AKP Jufri, S.Ik membenarkan kejadian ini, begitu mendapatkan laporan pihaknya langsung ke lokasi. Menurut Kasat, penyebab kematiannya belum diketahui dengan jelas. 
Berdasarkan keterangan keluarga kakek, beberapa hari sebelumnya almarhum pernah mengeluhkan sakit kepala. Pihak keluaga juga mengaku ikhlas dan tidak mau dilakukan otopsi dan bersedia menandatangani surat pernyataan tidak dilakukan otopsi.
” Kita sudah mengecek kelokasi, penyebab kematiannya secara pasti belum diketahui hingga saat ini, diduga korban meninggal karena sakit. Namun lantaran pihak keluarga enggan untuk diotopsi, jadi kasus ini selesai,” kata Kasat
Menurut keterangan Kasat yang didapat dari kelurga kakek, sesekali anaknya  Ediyansyah datang dan menemani, namun belakangan lantaran anaknya bekerja di kabupaten Mukomuko, ia hanya sendiri. Jenazah dikebumikan usai sholat jumat (28/04) di pemakaman Desa Lubuk Saung.
” Dari hasil olah TKP tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan, dan riwayat kesehatan menurut anaknya Yenti tidak ada gejala penyakit, hanya saja dimungkinkan karena disebabkan sakit menua,” tutup Kasat.
Editor: Uj
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *