PEWARTA: RAI SAPUTRA KAUR
PORTAL – Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Citra Sawit Hijau Subur (CSHS) dalam aktifitas pengelolaan perusahaannya di 7 kecamatan di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, belum memiliki akses jalan sendiri, hingga saat ini masih menggunakan infrastruktur jalan dan jembatan yang merupakan aset daerah setempat.
Sesuai dengan Amdal budidaya kelapa sawit, aktifitas kendaraan angkutan perusahaan yang tergolong cukup besar tersebut antara lain beroperasi di Kecamatan Semidang Gumay, Tanjung Kemuning, Kelam Tengah, Kaur Utara, Padang Guci Hulu, Padang Guci Hilir, dan Kecamatan Lungkang Kule.
Salah seorang warga masarakat Kaur Utara, Yanurman menyarankan, sebaiknya perusahaan membuat akses jalan sendiri, sebab selama ini perusahaan hanya menggunakan jalan yang merupakan milik pemerintah daerah dan mengakibatkan kerusakan disejumlah jalan yang dilintasi oleh kendaraan perusahaan tersebut.
“Jalan di Desa Tinggi Ari Kecamatan Tanjung Kemuning dan jalan desa Pagar Dewa di Kecamatan Kelam Tengah sudah rusak parah akibat lalulintas aktifitas kendaraan perusahaan perkebunan tersebut. Padahal jalan lapen di dua desa itu baru dibangun menggunakan dana anggaran APBD tahun 2016 lalu,” tutur Yanurman Jumat (12/05).
Kepala Dinas PUPR Kaur, Lawi Amru melalui Bidang Bina Marga mengatakan belum mengetahui kalau jalan lapen di desa Pagar Dewa kondisi nya sudah rusak berat akibat kegiatan PT CSHS.
“Kami akan cek dulu kelapangan, dan terima kasih atas masukan yang di sampaikan kepada kami,” ujar salah seorang pegawai Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kaur, sembari meminta kepada awak media ini agar tidak dicantumkan namanya.
Manager PT CSHS, Suheri, membenarkan dalam menjalankan aktifitas perusahaannya masih menggunakan infrastruktur milik daerah. Menurut Dia, hanya untuk sementara saja sebelum perusahaan membangun jalan sendiri.
“Hanya untuk sementara saja, kalau perusahaan sudah buat jalan tidak akan melewati jalan lapen itu lagi. lantaran kami belum memiliki jalan sendiri kami numpang lewat dulu,” ringkasnya.
