PEWARTA: SULISWAN
MINGGU 11 JUNI 2017
FOTO: ILUSTRASI Portalbengkulu.com |
PORTAL Bengkulu Utara – Sudah lumrah, lantaran dituntut oleh tradisi dan kebiasaan, menyambut idul fitri masarakat berburu pakaian baru dan perlengkapan lainnya sehingga menjadikan kesempatan para pedagang meraup keuntungan lebih. berbagai jenis pakaian terutama anak-anak harganya sudah mulai merangkak naik apalagi tahun ini diiringi dengan akan cairnya gaji 13 dan THR para PNS.
Kondisi itu ternyata kian memberatkan bagi warga petani khususnya karet di Kabupaten Bengkulu Utara, secara berangsur harganya mulai melorot membuat para kepala keluarga khusus petani yang hanya mengandalkan pengasilan dari komoditas tersebut, semakin was-was menghadapi Lebaran yang akan tiba kurang dari 2 minggu lagi.
Dituturkan salah seorang petani karet di Desa Taba Tembilang kecamatan Arga Makmur Adi, beberapa bulan sebelum ini kata dia harga karet cukup menjajnjikan namun semakin dekat puasa dan menjelang Hari Raya ini harganya kian menurun.
“Jika dibanding beberapa bulan sebelumnya harga karet sekarang sangat jauh sekali menurunnya, karena diambil ditempat kami hanya menerima seharga Rp 5.100 per kilogram. Mengingat semakin dekatnya Hari Raya dan membengkaknya kebutuhan, kami khawatir menghadapi Lebaran nanti untuk keluarga tidak dapat tercukupi,” tutur Dia, Minggu (11/06).
Ditanya mengenai kiat apa yang akan ia lakukan untuk mendongkrak harga atau menambah penghasilan, pria yang megaku memiliki 3 orang putra ini malah bingung, sebab dirinya hanya mengandalkan hasil dari penjualan karet dari kebun yang luasnya tidak seberapa.
“Entahlah, Saya tidak tahu apa langkah yang dimaksud orang kecil seperti kami hanya menerima saja berapa harga yang ditetapkan oleh toke. Selain itu kami dengar bukan hanya di Disini di Daerah lain juga terjadi penurunan harga,” katanya.
Editor: Uj