PEWARTA : RAI SAPUTRA
SABTU 09 SEPTEMBER 2017
PORTAL KAUR – Tidak kurang dari 5 tahun sejak awal pembangunan jembatan Manulah di Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur pada 2012 silam hingga tiga kali penganggaran telah menghabiskan dana ratusan milyar jembatan sebagai pengganti itu tak kunjung selesai bahkan dinilai mangkrak atau terbengkalai.
Tercatat, pada tahun 2012 Pemerintah melalui APBN mengucurkan dana Rp 69 milyar, lantaran belum mencukupi hingga penyelesaian, dikucurkan kembali 2016 sebesar Rp 63 milyar, namun itupun tidak selesai, untuk ketiga kali anggaran dikucurkan oleh pemerintah setempat melalui APBD provinsi tahun 2017 ini senilai Rp 34 milyar.
Ternyata, dari 3 tiga kali anggaran dengan total dana sebesar 166 milyar itu malah pembangunannya dinilai menjadi terbengkalai, sejumlah material hanya tergeletak di pimggir pantai Manulah. Sekalipun pernah dilidik oleh pihak kejaksaan Negeri setempat pada 2013 silam, sampai saat ini belum diketahui hasilnya.
Kondisi tersebut dibeberkan oleh kepala Desa Tebing Rambutan, Sefran, kepada awak media ini, Jumta (08/09). kata Dia, bahan-bahan atau material konstruksi jembatan yang ada saat ini sudah tidak layak guna, lantaran sudah berkarat dan sebagian besar baut-baut pengunci putus.
” Pembangunan jembatan dipindahkan ke hulu, untuk menghindari pengaruh uap air laut. Namun sangat disayangkan sejak tahun 2012 tak kunjung selesai. Material jembatan hanya tergletak begitu saja di pinggir pantai Manulah, kami menilai dana sangat besar itu jadi sia-sia atau mubazir” tutur Sefran, Jumat.
Editor : Uj