Hal itu disebabkan manager Rayon PLN Arga Makmur tidak hadir dan hanya diwakilkan kepada staffnya. Semula diagendakan akan meminta rincian akurat pemasukan dari PPJ yang dipungut oleh pihak PLN berdasarkan MoU dengan Pemkab BU kemudian masuk ke Kas Daerah serta mekanismenya.
Sekalipun telah diperoleh informasi PPJ tersebut berkisar Rp 500 Juta perbulan atau mencapai 6 Milyar pertahun, namun pihak Dewan tidak mendapatkan rincian secara akurat, sehingga tidak dapat dipastikan pula perbandingan penerapan dari hasil PPJ tersebut yang dipungut sebesar 10 persen dari tagihan setiap pelanggan tiap bulan.
” Kami banyak menerima pengaduan soal penerangan jalan yang katanya tidak seimbang dengan pendapatan dari sektor PPJ ini. Jadi bukan mau memperdebatkan tetapi untuk mendapatkan kejelasan dari pihak terkait yakni Bapenda dan juga PLN sebagai pihak pemungut,” tutur Ketua Komisi III DPRD BU, Mohtadin SIp, Senin.
Selanjutnya, lantaran belum diperolehnya kejelasan, pihak dewan akan mengundang kembali pihak PT PLN pada rapat yang segera diagendakan.