Bulan Ketiga, Fisik Gapura Tabat Belum Ada Penampakan

PEWARTA : SULISWAN 
 SELASA 03 OKTOBER 2017 


PORTAL BENGKULU UTARA – Memasuki bulan ketiga, sejak 26 juli lalu pembangunan gapura tapal batas Bengkulu Utara – Lebong yang dilaksanakan oleh kontraktor CV Umang belum ada penampakan. Pasalnya setiap mau dikerjakan, selalu dihentikan oleh warga masarakat Lebong di perbatasan yang mengaku menolak menjadi warga Bengkulu Utara.
Diungkapkan oleh pihak managemen kontraktor pelaksana Deny, pihaknya melanjutkan pekeerjaan pembangunan gapura di desa Rena jaya Kecamatan Giri Mulya itu. Sebelum ada kejelasan pihak warga eks Lebong tetap tidak memperbolehkan dilanjutkan.
” Material sudah siap, namun setiap kali tukang mau memulai pekerjaan selalu dihentikan, sudah hampir 3 bulan semen yang tertumpuk bisa saja tidak dapat digunakan lagi, demikian pula dengan para tukang merasa bingung,”  tutur Deny, Selasa (03/10).
Deny berharap, pihak pemerintah daerah Bengkulu Utara memalui dinas yang membidangi yakni PUPR dapat mencarikan solusinya agar pelaksanaan pembangunan dapat dilaksanakan, sedangkan masa kontrak kerja berakhir 22 desember. 
Sementara itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) BU, Heru Susanto ST, seperti biasanya memang sulit untuk memberikan penjelasan kepada pihak awak media, dengan alasan sibuk, rapat atau sejenisnya.
” Kita lagi rapat,” singkat dia via phonesel.  
Editor : Uj
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *