Khawatir Bencana Letusan Gunung Agung, Masarakat Asal Bali di BU Panjatkan Doa Serentak

PEWARTA : SULISWAN 
 RABU 04 OKTOBER 2017 


PORTAL BENGKULU UTARA – Dentuman keras pada 18 Februari 1963, diikuti kepulan asap membumbung dari puncak Gunung Agung diiring kemudian oleh aliran lahar pada 24 Februari sebagai penghantar Letusan dasyat pada 17 Maret 1963 masih melekat diingatan para Kolonialisasi Gunung Agung (Koga) yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara.

Trauma dan kekhawatiran kejadian serupa terulang kembali dan berharap supaya Yang Maha Kuasa melindungi masarakat di radius 15 kilomter dari gunung berapi terbesar di pulau dewata itu tidak mengalami musibah besar, segenap warga Koga Bengkulu Utara secara serentak memanjatkan doa di masing-masing kecamatan di daerah itu.

Sekretaris Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Bengkulu Utara, Nyoman Karwiyanto mengungkapkan, segenap warga Koga dan seluruh putra putrinya secara bersamaan memanjatkan doa diperuntukkan bagi saudara-saudaranya di Bali.

” Acara doa serentak ini kita gelar bersamaan pada hari Senin (02/10) di masing-masing kecamatan. Kita berharap agar saudara-saudara kita yang berada pada radius capaian bencana disana terhindar dari malapetaka dan selamat,” tutur Nyoman, Rabu (04/10).


Editor : Uj

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *