Rapat Jajaran PDAM Dihadapan Sekda Lebong Ricuh, Direktur dan Pegawai Saling Tuding

PEWARTA : YOFING DT 
RABU 14 MARET 2018 



PORTAL LEBONG – Rapat kerja bersama jajaran PDAM Tirta Tebo Emas (TTE) Lebong pada Rabu (14/3) di ruang kerja Bupati Lebong berakhir Ricuh. Perdebatan sengit dan keras terus terlontar mengangkat masalah kurang produktifnya para pegawai. terkait pula tentang kondisi keuangan yang mulai kritis.

Menyoal banyaknya sambungan ilegal, diakui oleh Kasubag Perencanaan PDAM TTE, Ahmad Nur’aini S.Sos ia pun tidak menampik pernah melakukannya, karena keterdesakan ekonomi lantaran gaji belum dibayarkan.

“Saya akui itu perbuatan yang salah. Tetapi perlu diketahui, kenapa ini terjadi karena terpaksa harus dilakukan. Sebab kita butuh biaya anak istri di rumah juga butuh biaya sementara gaji belum dibayar. Mau tidak mau hal ini terpaksa dilakukan jadi jangan menyalahkan sepenuhnya ke pegawai yang nakal tanyakan juga kewajiban perusahaan,” tandas Ahmad.

Sedangkan pegawai PDAM lainnya yakni Nurmawati, S.Sos menyampaikan permasalahan dirinya yang dilepas dari jabatan Kabag Administrasi dan keuangan menjadi staf Administrasi. Sedangkan dia merasa tidak punya kesalahan apa-apa.

“Saya yang tidak ada masalah apa-apa tiba-tiba diturunkan jabatan saya dari Kabag ADM dan Keuangan menjadi staf Administrasi Unit Cabang Rimbo Pengadang. Sedangkan golongan saya paling tinggi di PDAM Tirta Tebo Emas dan saya tinggal di Pasar .Muara Aman, yang jaraknya sangat jauh ke Kantor Cabang Rimbo Pengadang,” kata Nurmawati.

Menurut dia, Direktur sengaja memerintahkan kepada Kepala Cabang Air Dingin Rimbo pengadang untuk memantau kinerjanya. Jika tidak masuk satu hari saja maka akan diberi peringatan tegas.

“Saya pernah diberitahukan Ka Cabang, Harpan, bahwa ia disuruh oleh direktur untuk mencari-cari kesalahan saya agar nanti bisa ditindak. Saya ini sudah tua hampir 50 tahun berat sekali rasanya harus menempuh jarak yang sangat jauh setiap harinya apa ini tidak didzalimi namanya, ketika Saya tanya Direktur, dijawab bahwa itu perintah Bupati,” beber Nurmawati.

Pantauan awak media ini, keramaian dan hiruk pikuk semakin menjadi, masing-masing saling mengeluarkan unek-uneknya. Kabag Perekonomian pun sempat terheran ketika Sofian Razik menyampaiakan pihaknya selalu membuat laporan keuangan setiap bulannya dan disampaikan ke Bagian Ekonomi dan Inspektorat.

“Jujur saja Pak Direktur, kalau ada bilang ada, kalau tidak bilang tidak karena kenyataannya tidak ada sampai ke kami,” tukas Kabag Ekonomi, Gusri Nedi, pada rapat yang dihadiri oleh Sekdakab Lebong Mirwan Efendi, Kabag Ekonomi, Gusri Nedi dan Inspektur Ispektorat, Tina Herlina.

Puncak ketegangan dan membuat siasana semakin panas, terjadi ketika Firmansyah, salah seorang staf cabang Lebong Sakti menyampaikan keluhannya. menurut pengakuannya, dia tidak pernah diperhatikan.

“Pernah saya mau minta pipa 6 batang untuk perbaikan, tapi saya malah dimarahi dan disuruh cari sendiri. Memangnya saya sapi perah,” kata Firman.

Aksi saling tunjuk pun terjadi antara Firman dengan direktur PDAM. Puncaknya, Firman mengeluarkan kata-kata “Tunggu kau yoh” sambil menunjuk kearah Direktur. Sang direktur pun nampak naik pitam dan ingin mendatangi Firman. Beruntung dapat diredam oleh peserta rapat lainnya dan Firman meninggalkan ruang rapat sebelum  rapat ditutup.

Sementara itu, menurut Direktur PDAM, Sofian Razik, manajemen yang ia jalankan sudah cukup baik, termasuk laporan telah ia sampaikan kepada Bagian Ekonomi, BKD dan Inspektorat. Penertiban pun telah dilaksanakan.

“Jika ada rumah yang airnya tidak mengalir sama sekali maka kita dep rekeningnya agar tidak menimbulkan tunggakan yang nantinya menjadi piutang dan akan menjadi temuan BPKP. Kemudian mencuat tentang tidak diberdayakannya pegawai yang senior, sebenarnya bukannya tidak diberdayakan tapi kita berdasarkan kinerja mereka kalau tidak bisa kerja apa harus kita pakai,” terang Sofian

Editor : Uj

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *