PEWARTA : RISMAIDI
Sejak munculnya pemberitaan soal pernyataan dia itu, kata Jumat, bukan hanya ditegur petinggi daerah, sejumlah kades silih berganti menguhubungi dia melalui ponsel dan mengatakan jangan terlalu vulgar bila bicara.
” Terus terang saya merasa terganggu dengan banyaknya telepon dari para kades yang mengatakan saya terlalu vulgar bicara. Agar tidak mengganggu aktifitas, saya putuskan untuk mematikan handphone,” beber Jumat.
Jumat mengaku selain mendapat teguran dari petinggi daerah, dia juga pernah dipanggil oleh salah seseorang yang cukup berpengaruh di kabupaten tersebut mempersoalkan statemen dia di media online.
” Maksud saya, supaya semuanya terbuka dan transparan silahkan dilakukan audit terhadap semua pengelolaan Dana Desa sekabupaten Mukomuko ini, dan saya jamin banyak yang bakal terjerat hukum,” ungkap dia.
Kepala Desa kata Jumat merupakan pemimpin, tentunya harus siap dengan segala risiko terhadap segala persoalan yang dihadapi termasuk menghadapi tuntutan hukum bila terbukti melakukan penyimpangan dalam mengelola anggaran.
” Kalau jadi pemimpin itu, harus siap menghadapi segala persoalan, mau tida mau harus siap menerima resiko. Jika tidak siap lebih baik tidak usah jadi memimpin. Saya bicara apa adanya, bukan ada apa-apanya,” papar Jumat.
Kepada pihak berkompeten dia minta agar melakukan audit, dan periksa semua perangkat desa mulai dari Kades, Sekdes dan Bendahara serta seluruh yang terlibat dalam pengelolaan dana desa di Kabupaten ini supaya semuanya jelas.
Editor : Uj
Baca juga : Ungkap Penyelewengan Dana Desa, Kades Ini Siap Buka-bukaan