PEWARTA : ADITYA
SELASA 25 SEPTEMBER 2018
PORTAL BENGKULU UTARA – Warga Air Tenang, Kecamatan Nap Putih, Bengkulu Utara, Nopi Sargita yang akrab disapa Ginta menjadi korban dugaan penikaman. Peristiwa itu terjadi beberapa waktu lalu saat korban sempat bersitegang dengan pelaku berinisial IM mengenai. Kejadian itu dipicu lantaran pelaku tidak terima saat korban meminta bayaran dalam pengangkutan koral. Karena selama ini, pelaku diduga kerap mengambil koral tanpa ada sumbangsihnya. Sayangnya, pelaku tidak terima lantas menikam korban. Korban sempat mengelak terkena di bagian lengan. Pelaku masih memberikan ancaman, bahkan sempat beberapa kali hendak menikam. Beruntung, Kades Air Tenang melerainya.
Kejadian itu telah dilaporkan korban ke Polsek Napal Putih. Namun, sampai saat ini perkembangnnya belum ada. Bahkan, pelaku masih tenang-tenang saja. Korban mempertanyakan perkembangan kasus itu. Dan meminta kepolisian segera menindaklanjuti. Jika tidak, dikhawatirkan kejadian serupa akan kembali terulang.
”Kejadiannya sudah lama dan sudah kita laporkan. Pelaku tidak terima, karena saya suruh bayar koral itu. Beberapa kali mau menikam dan tidak berhasil. Pisaunya hanya menenai lengan. Kami sudah melapor namun belum ada tindaklanjutnya,” ungkap Ginta.
Kades Air Tenang, Asril Wani membenarkan kejadian itu. Pada saat kejadian, ia ada di TKP dan sempat melerai. Namun, pelaku terus memberikan ancaman. Bahkan, sampai ke rumah.
”Ada selisih paham saat kejadian itu. Korban meminta bayar koral, namun pelaku merasa tidak senang. Kami melerai keduanya, namun pelaku juga terus mengancam dan sempat membawa golok dari rumah. Kami minta masalah ini cepat diselesaikan. Jangan sampai menimbaulkan masalah baru, karena sudah lama belum ditindaklanjuti,” terang kades.
Di lain sisi, Ketua Lembaga Front Pembela Rakyat (FBR), Rustam Efendi meminta agar kepolisian segera memproses masalah ini secepatnya. Jika tidak, pihaknya bakal melaporkan ke propam.
”Kami dapat laporannya dan meminta agar polisi segera menindaklanjuti masalah ini. Jangan sampai terkesan hilang kasusnya. Kalau tidak ada perkembangan, kami akan laporkan ke propam dan pihak terkait. Karena masalah ini sudah lama, namun belum ada perkembangan,” pungkasnya.