PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Camat Bingin Kuning, Ir. Gustiantina meninjau lokasi jebolnya tanggul Air Bungai yang menyebabkan air yang mengandung belerang masuk ke lahan sawah dan perkebunan warga. Akibatnya, benih padi yang sudah disemai dan siap tanam mengalami mati. Dampaknya, para petani terancam gagal turun tanam. Tanggul Air Bungait sendiri diketahui jebol sejak dari awal awal Desember.
Yuswan Edi, Kades Bungin menyampaikan bahwa.
”Sehari terjadinya tanggul itu jebol saya sudah melaporkan ke dinas pertanian dan badan penanggulangan bencana daerah. Tapi hingga saat ini belum mendapat respon. Atas inisiatif saya dan warga dilakukan gotong royong untuk menghalangi masuknya air ke areal persawahan. Dimana hasilnya tidak akan maksimal karena tumpukan material batu di sebelah hulu apabila hujan deras kembali akan meluluh lantakkan tanggul,” ungkapnya.
Dalam pantauan awak media apa yang disampaikan oleh Kades Bungin sangat mungkin sekali. Titik jebolnya tanggul ada di sekitaran 400 meter dari bendungan dua. Sementara tumpukan material di sebelah hulu bendungan mencapai jutaan kubik.
Camat Bingin Kuning, Eva Guastiantina kepada awak media menyampaikan.
“Saya akan segera melaporkan ke pimpinan. Seperti yang kita lihat benar adanya bibit padi mengalami gagal tumbuh dan adanya material pasir dan air Bungai yang masuk areal persawahan warga. Hal inilah yang menyebabkan benih padi mati,” kata Camat.
Hal senada diungkapkan warga yang benih padinya gagal tumbuh adalah Eva Susanti dan Rizal.
Sejak kejadian jebolnya tanggul benih padi kami “merayus balet ne ciga usuki (gagal tumbuh, akarnya tidak ada busuk),” ungkapnya dalam bahasa Rejang.