PEWARTA : RUDHY M FDAHEL
PORTAL LEBONG – Sungguh sangat beralasan pasangan Teguh Raharjo Eko Putranto dan Nasirwan Toha yang pada saat ini Lebih dikenal melalui jargonnya “TEGAS “ mendapat simpati begitu banyak dari kalangan masyarakat Kabupaten Lebong. Disamping Teguh Raharjo Purwoto yang sudah dikenal dan banyak berkarya selama beberapa priode sebagai wakil rakyat dan sempat menduduki jabatan penting pada lembaga legislatif, juga memiliki kepribadian tutur kata yang sangat sopan dan beratitude serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Bahkan dikenal berasal dari keluarga yang berkarakter religius.
Dengan tingkat kepedulian sosial yang tinggi, kandidat dengan nomor urut 4 pada pilkada 9 Desember 2020 nanti ini, juga sering berbaur dan berinterasksi dengan masyarakat tanpa memandang status. Tidak sebagaimana lazimnya orang-orang kaya baru yang sering bersikap dan bertingkah seakan akan dengan materi (uang) yang dia miliki mampu membeli harga diri orang lain (Sombong, angkuh serta kasar dalam ucapan dan perkataan). Hal ini selaras dengas 2 diantara 14 program yang akan dijalankannya setelah terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati lebong nanti.
Dalam pantauan awak media ini dan dari beberapa kali melakukan audiensi dengan para calon pemilih sebahagian besar audiensi, mereka begitu menaruh harapan dan kepercayaan kepada kandidat nomor 4, Teguh Raharjo Eko Purwoto-Nasirwan Toha dimana yang memiliki Visi misi serta bermotto “TEGAS Menuju Lebong Darussalam”.
Program “TEGAS MENUJU LEBONG DARUSSALAM “ dimana Teguh Raharjo Eko Purwoto – Nasirwan Toha dengan “TEGAS “ menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) totalitas harus pro rakyat (sesuai dengan kepentingan dan hajad dasar masyarakat Lebong). Dengan didasari pada pembangunan sektor rohani, dimana dengan itu nantinya akan membentuk dan membangun masyarakat Lebong yang berakhlaq, bertutur kata dengan baik tidak kasar dan tidak semena-mena dengan lingkungannya. Apalagi dengan para pekerja/orang orang yang bekerja serta menggantungkan kehidupan ekonomi baik itu perorangan serta keluarga padanya (arogan/sugea).
”Pembangunan sector rohani ini sangat relevan dengan 14 Program Teguh–Nasirwan sebagaimana termaktub pada Point 1 yakni “Memakmurkan Masjid, menyantuni anak yatim piatu dan Fakir Miskin. Dengan memakmurkan masjid menyantuni anak yatim piatu serta fakir miskin artinya kita melaksanakan perintah-perintah Allah SWT dan dengan itu kita sadar atas takdir kita sebagai hamba Allaah yang “Dhaaif” (Lemah). Sehingga dengan itu kita juga sadar dan menyadari bahwa apapun yang kita miliki saat ini adalah milik Allah yang diamanahkan kepada kita sebagai titipan. Sehingga dengan itu pula kita tidak layak untuk berbicara kasar/sugea, sombong, angkuh laksana Fir’aun kepada sesama hamba Allah. Apalagi kepada orang-orang yang secara ekonomi bergantung dan menggantungkan kepada usaha yang kita kelola. Dimana juga yang secara kebetulan kita sedang diuji oleh Allah untuk mengelola titipannya berupa harta (materi),” terangnya.
Pada Point kedua diantara 14 program Teguh Raharjo Eko Purwoto-Nasirwan Toha adalah berusaha memenuhi fasilitas untuk mendukung agar program poin pertama bisa berjalan dengan baik yaitu dengan membangun infrastruktur terkait kebutuhan/hajad dasar kehidupan semua mahluk yang ada di bumi milik Allah ini. Pertama adalah kepastian akan ketersedian sumber air bersih yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat baik yang berdomisili di pedesaan maupun di pusat pemukiman serta usaha yang ada di wilayah Kabupaten Lebong.
Selama ini pokok permasalahannya sudah diketahui oleh Teguh Raharjo Eko Purwoto-Nasirwan Toha. Akan tetapi selama ini hanya mampu berjuang dan memperjuangkan kepentingan masyarakat Lebong akan kebutuhan sumber air bersih tersebut sebatas tupoksi legislasi tanpa bisa mengeksekusi guna mengatasi permasalahan tersebut. Dan jika terpilih nanti sebagai Bupati Lebong maka Teguh Raharjo Eko Purwoto-Nasirwan Toha akan mengeksekusi permasalahan tersebut sampai ke akar-akarnya. Sehingga kebutuhan masyarakat Lebong atas ketersediaan sumber dan air Bersih akan terpenuhi.
Selaras dengan itu juga diperlukan inprastruktur berupa sarana dasar transportasi berupa jalan. Dimana sekarang berdasarkan data yang ada baru 503 KM jalan dengan status milik kabupaten yang sudah berhotmik. Untuk itu akan ditingkatkan kembali baik berupa pembangunan jalan baru dan peningkatan kualitas jalan sehingga tercapai/mencapai 100% jalan milik Kabupaten Lebong berhotmik.
Seiring dengan itu untuk mengantisipasi dan menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dijalan raya maka akan dibangun marka jalan serta akan dipasang rambu lalu lintas dan memaksimalkan pemasangan Lampu Penerangan Lalan Umum (LPJU) terutama pada lokasi/titik rawan kecelakaan lalu lintas. Untuk ini akan maksimalkan penggunaan Pajak penerang jalan (PPJ) yang diberikan oleh pihak PT PLN kepada pemerintah daerah melalui bidang pendapatan yang dipungut dari masyarakat melalui tagihan listrik yang berkisar diantara 3-10% dari total tagihan rekening listrik yang dibayar oleh masyarakat.
Dan tidak kalah pentingnya bahwa mayoritas masyarakat Kabupaten Lebong menggantungkan usaha dari sektor pertanian. Bahkan dari sejak Zaman Baheula Lebong dikenal dengan sebutan wilayah yang berkasurkan emas dan berbantal padi. Untuk itu Teguh Raharjo Eko Purwoto-Nasirwan Toha menselaraskan pembangunan infrastruktur jalan dengan pembangunan infrastruktur pengairan berupa irigasi. Dan dengan itu nantinya pengalihan lahan pertanian ke dan untuk pemukiman dapat dicegah dengan sendirinya. Tidak seperti sebagaimana terjadi sekarang dimana seseorang dapat dengan leluasa mengalihkan lahan pertanian menjadi lahan pemukiman.
Untuk mewujudkan ini semua Teguh Raharjo Eko Purwoto-Nasirwan Toha meminta do’a restu seluruh masyarakat Lebong dengan cara mendatangi bilik pemilihan suara di TPS masing-masing pada tanggal 9 Desember 2020 dengan mencoblos nomor urut 4 Teguh REP- Nasirwan Toha. Baaraqallaahhu Fii.(rilisMCTeguh-Nasirwan)