lebong  

Bupati Lebong Kopli Ansori Tinjau Persiapan Lounching Desa Wisata Seblat Ulu

PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Bupati Lebong Kopli Ansori dengan didampingi Asisten 1 Jafri S.Sos pada Kamis, 10 Juni 2021 berserta dengan rombongan meninjau kesiapan lounching Desa Wisata Seblat Ulu. Dimana, Desa Seblat Ulu berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) umumnya masih memiliki hutan primer dengan tipe vegetasi utama didominir oleh formasi : 1. Vegetasi dataran rendah (200 – 600 mdpl) 2. Vegetasi pegunungan/bukit (600 – 1.500 m dpl) 3. Vegetasi montana (1.500 – 2.500 m dpl) 4. Vegetasi belukar gleichenia/paku-pakuan (2.500 – 2.800 m dpl) 5. Vegetasi sub alpine (2.300 – 3.200 mdpl) tidak kurang dari 4.000 jenis flora (63 famili) terdapat di kawasan yang didominasi oleh famili Dipterocarpaceae, Leguminosae, Lauraceae, Myrtaceae, Bommacaceae, Moraceae, Anacardiaceae, Myristicaceae, Euphorbiaceae dan Meliaceae.

Sedangkan pada ketinggian 500 m – 2000 m dpl didominasi oleh famili Fagaceae, Erycaceae dan semak-semak sub alpin dari jenis Vaccinium dan Rhododendron. Beberapa jenis vegetasi yang khas di Taman Nasional Kerinci Seblat antara lain: Histiopteris insica (tumbuhan berpembuluh tertinggi) berada di dinding kawah Gunung Kerinci, berbagai jenis Nepenthes sp, Pinus mercusii strain Kerinci, Kayu pacat (Harpullia arborea), Bunga Raflesia (Rafflesia arnoldi), Agathis sp. Hasil penelitian Biological Science Club (BScC) pada tahun 1993 di daerah buffer zone ditemukan 115 jenis vegetasi ethnobotanical yang banyak digunakan masyarakat setempat untuk berbagai keperluan seperti untuk obat-obatan, kosmetik, makanan, anti nyamuk dan keperluan rumah tangga.

Dan disamping itu Desa Seblat Ulu memiliki potensi wisata alam yang sangat luar biasa dan juga adalah destinasi wisata minat tertentu seperti pendakian Gunung Seblat. Gunung Sebelat ini terbagi di dalam dua wilayah provinsi yakni Jambi dan Bengkulu. Berdasarkan data yang ada beberapa pihak sudah dan telah melakukan eksplorasi kawasan Gunung Seblat dalam wilayah Provinsi Bengkulu diantaranya oleh Tim Flora Fauna yaitu Wulanita Kuswotanti bersama lima orang dari Kopasus dan Kostrad dibantu oleh seorang Polhut Bengkulu.

Seperti yang umum diketahui, Kabupaten Lebong merupakan tanah yang dianugerahi Tuhan ini, memiliki area konservasi dalam bentuk taman nasional dan hutan lindung seluas 74% dari keseluruhan area. Gunung Seblat sendiri sebagian wilayahnya temasuk ke dalam bagian TNKS yang pengelolaannya dilakukan bersama oleh dua propinsi yakni Jambi dan Bengkulu.

Jauh dari jamahan manusia, Gunung Seblat masih menjadi habitat bagi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), babi (Sus sp) siamang, berbagai jenis burung seperti rangkong gading (Buceros vigil), gagak hutan (Corvus enca), serta tumbuhan langka seperti Rafflesia spp dan bunga bangkai, Amorphophallus spp.

Di ketinggian sekitar 1900 mdpl, hamparan Nepenthes spp. menjadi pemandangan yang mampu menguapkan rasa lelah selama pendakian menuju puncak Gunung Seblat (2409 mdpl). Melalui pengelolaan yang terintegrasi, kawasan Gunung Seblat dapat dikembangkan menjadi daerah ekowisata yang memiliki daya saing berskala Internasional.

Berangkat dari hal diatas serta semua potensi yang ada dan dimiliki oleh Desa Seblat Ulu , serta untuk tumbuh kembangnya industri wisata di Kabupaten Lebong, Bupati Lebong Kopli Ansori meminta kepada pemerintah desa dan semua pihak terkait seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang sudah didampingi oleh Asosiasi Desa Wisata (Asdewi ) agar dapat meinventarisir segala sesuatu yang berhubungan dengan industri wisata dengan baik. Sehingga kedepannya Desa Wisata Seblat Ulu betul-betul dapat Go Internasional.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *