PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Banyaknya kerusakan (amblas/berlubang dan longsor) di ruas jalan milik Provinsi Bengkulu yang terbentang membelah Kabupaten Lebong terutama pada titik antara Kelurahan Rimbo Pengadang, Kecamatan Rimbo Pengadang dan Desa Kutai Donok, Kecamatan Lebong Selatan membuat berbagai pihak ikut prihatin.
Bupati dan Wakil Bupati Lebong Kopli Ansori – Fahrurrozi sudah tidak terhitung kalinya berstatemen di beberapa media lokal maupun nasional meminta Pemerintah Provinsi untuk memberikan perhatian berupa perbaikan jalan mengingat buruknya kondisi jalan yang berada di dalam Wilayah kabupaten Lebong.
Tidak hanya sebatas itu, ruas jalan dari dan menuju Obyek Wisata Suban Air Putih, Kecamatan Pinang Belapis juga tak kalah hebatnya mengalami kerusakan. Di suatu kesempatan pada hari libur, banyak para wisatawan domestik (lokal Lebong) maupun dari luar Lebong mengeluhkan kondisi akses transportasi dari dan menuju obyek wisata yang sudah dikenal dari sejak zaman penjajahan.
“Bagaimana industri pariwisata yang memiliki nilai jual yang sangat luar biasa di Kabupaten Lebong ini diminati oleh para wisatawan jika akses jalan saja buruk seperti ini,” sebut para pengunjung.
Terkait buruknya kondisi jalan milik pemerintah Provinsi Bengkulu tersebut tidak lepas dari perhatian warga Desa Talang Liak 2, Kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Dimana desa yang berpenduduk lebih dari 2.000 jiwa ini dibelah oleh ruas jalan milik provinsi.
Jumat pagi, 22 April 2022 terpantau oleh awak Media PortalBengkulu.com adanya konsentrasi warga dalam jumlah yang cukup banyak berada di ujung sebelah hilir desa. Penyebab terjadinya konsentrasi di tempat tersebut adalah dalam rangka pelaksanaan gotong royong membersihkan areal pemakaman yang biasa dilakukan warga pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri .
Di lokasi tersebut terlihat sejumlah warga secara bersama-sama membersihkan areal pemakaman dan sebahagian lainnya melakukan penanaman pohon di pinggiran depan lahan pemakaman serta sebahagian lainnya terlihat mengangkut material berupa batu koral dan semen.
Kepala Desa Talang Liak 2, Aprildo menyampaikan bahwa untuk mengantisipasi berulangkalinya terjadi kecelakaan terutama pengendara roda 2 yang seringkali terperosok jatuh saat melintasi lubang tersebut. Apalagi disaat turun hujan, dimana lubang yang lebar lebih kurang 100 cm dan kedalaman 25 hingga 40 cm tersebut tertutup air. Saat seperti ini rentan sekali menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Mengingat hal tersebut kami warga berinisiatif untuk melakukan pengecoran menutupi lubang tersebut agar tidak terjadi lagi kecelakaan,” ungkapnya.
“Seperti kita ketahui bersama di dekat lokasi ini ada lembaga satuan pendidikan yang memiliki siswa dari dua arah dengan jumlah lebih dari lima ratusan. Aktivitas datang dan pergi mereka ke sekolah menjadi terganggu dan menjadi ancaman keselamatan bagi mereka saat mereka mengendarai kendaraan terutama kendaraan roda 2,” tutup Aprildo.