lebong  

Kasus Asusila Tinggi, Kapolres Lebong: Proses Hukum Saja Tak Cukup, Seluruh Stakeholder Mesti Lakukan Pencegahan!

PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Maraknya peristiwa kekerasan terhadap anak dan perempuan akhir-akhir ini membuat berbagai pihak merasa prihatin dan angkat bicara. Betapa tidak! Di tahun 2019 tingkat kejadian yang melibatkan anak-anak sebagai korban kekerasan terutama kekerasan seksualitas mencapai 20 kasus yang ditangani pihak Polres Lebong. Kasus tersebut yang dilaporkan dan dimungkinkan ada peristiwa serupa terjadi namun tidak dilaporkan dengan berbagai faktor antaran lain dari pihak keluarga yang merasa keberatan atau malu.

”Tingginya akan kekerasan terjadap anak dan perempuan khususnya kasus asusila yang menjadikan keprihatian bagi semua pihak. Awal tahun 2020 ini di minggu pertama saja sudah ada 2 kasus yang melibatkan anak-anak menjadi korban kekerasan seksualitas,” ungkap Kapolres Lebong, AKBP. Ichsan Nur, S.IK.

Kapolres meminta dan mengajak semua stakeholder untuk melibatkan diri dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan,. Karena penegakan hukum dengan efek penjara bukanlah semata-mata upaya solusi untuk menekan angka kekerasan seksualitas terhadap anak dan perempuan.

”Tindakkan pencegahan adalah hal yang lebih utama. Untuk itu saya mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi dalam upaya pencegahan kekerasan seksualitas dengan korban anak dan perempuan,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas P3TP2AKBm\, Drs Firdaus. Ia mengaku kondisi di kabupaten lebong memang sudah sangat memprihatinkan khususnya masalah kekerasan terhadap anak dan perempuan.

”Kita sudah mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten layak anak dengan predikat pratama. Kami berusaha untuk bisa naik predikat menimal menjadi madya. Namun fakta yang ada kejadian kekerasan terutama kekerasan seksualitas yang melibatkan anak menjadi korban masih juga terjadi,” kata Firdaus.

Ditanyakan terkait anggaran Bidang PPA, Firdaus mengakui bahwa anggarannya sangat Kecil dan sangat kurang. Sehingga Bidang PPA terpaksa harus mencari terobosan untuk tetap bisa berbuat walau hanya sebagai nara sumber pada kegiatan yang berhubungan dengan anak dan perempuan baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan sampai tingkat desa.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *