lebong  

Tindaklanjuti Perintah Bupati Perbaiki Tanggul Sabo Bungin, Sekda Lebong Pimpin Rakor

PEWARTA : RUDHY M FADHEL
PORTAL LEBONG – Pasca kunjungan Bupati Lebong Kopli Ansori Sabtu 27 Maret 2021 lalu ke Tanggul Sabo Desa Bungin, Kecamatan Bingin Kuning Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu dan secara langsung sudah melihat pokok permasalahan yang ada terkait kekhawatiran warga masyarakat sekitar atas jembol/ambrolnya tanggul yang membendung aliran sungai Air Ka’et (air Karat) serta melihat beberapa ruas badan tanggul nyaris Putus tergerus oleh aliran air sungai yang mengandung belerang (sulfur) ditambah material batuan akibat tingginya curah hujan di Kabupaten Lebong beberapa waktu terakhir ini langsung ditindaklanjuti.

Sebagaimana diketahui dan diberitakan oleh media ini maupun media lain yang terbit dan beredar di Kabupaten Lebong dan Bengkulu bahwasanya ambrolnya tanggul Dam Sabo adalah bukan untuk yang pertama kalinya melainkan sudah seringkali terjadi. Namun belum mendapatkan penanganan yang signifikan dari pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi berikut Balai Besar Wilayah Sumatera 7. Sehingga setiap tahunnya saat musim hujan dan curah hujan tinggi di daerah hulu maka selain air yang mengalir deras, juga diiringi dengan material batuan dan pasir turun membuat terjadinya pendangkalan pada bendungan penahan yang ada.

Kopli Ansori langsung memerintahkan jajaran Pemerintah Kabupaten Lebong untuk segera melakukan tindakan berupa tanggap bencana dan menyebut kondisi tersebut sebagai suatu keadaan tanggap bencana.

Menindak lanjuti perintah tersebut, bertempat di ruang rapat Bina Praja Komplek Setdakab Lebong, Senin 29 Maret 2021 Sekda Mustarani Abidin dengan didampingi Stap Ahli Bupati Taufik Andari dan Asisten 3 Sumiati berserta Kepala BPBD, Fahrurrozi dengan melibatkan beberapa OPD terkait dan dihadiri juga oleh pihak Pertamina Geothermal Energy (PGE) Hulu Lais menggelar rapat kerja dengan kesimpulan melakukan tindakan menurunkan alat berat yang dipinjamkan oleh pihak PGE untuk perbaikan pada titik-titik yang rawan jebol/ambrol untuk menghindari kemungkinan gagal panen pada areal persawahan warga di sekitar daerah tersebut yang diperkirakan mencapai ratusan hektar.

“Selesai rapat ini, tim akan langsung menuju lokasi dan akan segera melakukan perbaikan terhadap tanggul yang sudah nyaris jebol/ambrol. Ini sebagai langkah awal tanggap bencana .” Ujar Mustarani.

banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *